Sekolah Kesatuan Bangsa Rutin Santuni Anak Yatim

Sekolah Kesatuan Bangsa Rutin Santuni Anak Yatim

KORANBERNAS.ID, YOGYAKARTA -- Sekolah Kesatuan Bangsa kembali menggelar kegiatan bakti sosial pada masa pandemi Covid-19. Bagi peserta didik, kegiatan rutin ini merupakan bentuk keteladanan berakhlak mulia dan berjiwa sosial.

Kali ini Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) SMP-SMA Kesatuan Bangsa bersama seluruh orang tua, guru dan civitas akademika memberikan santunan kepada anak-anak yatim, piatu dan duafa. Sebanyak 600 paket telah dibagikan ke 15 panti asuhan di Kabupaten Gunungkidul.

“Kegiatan berbagi kepada anak yatim, piatu dan duafa ini menjadi salah satu wujud nyata pendidikan karakter di Sekolah Kesatuan Bangsa yang digelar pada 22 Oktober 2021," ungkap Lukman Nul Hakim, koordinator acara KBS Berbagi santunan yatim, piatu dan duafa (Bersatu), kepada koranbernas.id, Sabtu (30/10/2021).

Menurut Lukman, panitia KBS Bersatu sebelumnya berkoordinasi dengan Dinas Sosial DIY dan Lembaga Kesejahteraan Sosial (LKS) di Kabupaten Gunungkidul. Ini  untuk memaksimalkan sasaran dan pembagian secara tepat.

KBS Bersatu menjadi wadah kegiatan yang telah dilaksanakan sejak Sekolah Kesatuan Bangsa berdiri. Konsep ini dipilih untuk memudahkan siswa berbagi bersama kepada anak-anak yatim, piatu dan duafa.

"Setiap paket yang dibagikan berupa tas sekolah yang berisi handuk, buku serta ATK, alat kebersihan, botol minum dan uang saku," jelasnya.

Kepala Bimbingan SMP Sekolah Kesatuan Bangsa, Hari Wibowo,  mengungkapkan program tahun ini lebih bermakna lagi dengan tambahan alat bantu jalan bagi penyandang tunanetra. Sekolah ini setiap tahunnya menggelar kegiatan berbagi untuk panti asuhan di sekitar wilayah DIY.

"Kami mendapatkan bantuan dari para orang tua, siswa, guru, serta relasi secara langsung sejumlah paket santunan yatim, piatu dan duafa juga disalurkan langsung oleh Mothers Club sebagai salah satu divisi parents club yang membawahi orang tua SMP-SMA Kesatuan Bangsa," ungkapnya.

Hari berharap program KBS bersatu semakin menjangkau berbagai daerah pelosok lainnya. Salah satu program unggulan ini juga diharapkan dapat dijadikan praktik penerapan pentingnya rasa bersyukur dan berbagi atas rezeki yang telah diperoleh. (*)