Sejumlah 600 Pelajar Mengikuti Fortasi, Jalan Masuk ke Rumah Muhammadiyah
Mereka diingatkan jangan terlibat geng, tidak hanya merugikan diri sendiri namun juga orang lain.
KORANBERNAS.ID, BANTUL – Sejumlah 600 pelajar perwakilan dari semua sekolah Muhammadiyah di Kabupaten Bantul mengikuti kegiatan Forum Taaruf dan Orientasi Akbar (Fortasi) Akbar dan resepsi milad ke-63 Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM), Minggu (21/7/2024), di balai pertemuan Kalurahan Mulyodadi Bambanglipuro Bantul.
Acara yang digelar oleh IPM ini dibuka Wakil Bupati Joko Purnomo sekaligus memberikan pembekalan. Hadir Ketua IPM Kabupaten Bantul, Syauqi Marsa, Lurah Mulyodadi Ari Sapto Nugroho SH dan pengurus Muhammadiyah serta Aisyiyah Kabupaten Bantul maupun Kapanewon Bambanglipuro.
Selain pembekalan dari wabup juga dilakukan pemotongan tumpeng milad IPM, deklarasi Fortasi sekolah ramah anak serta penampilan kesenian dan kebudayaan dari IPM.
"Kegiatan akbar ini dilakukan secara rutin dua tahunan untuk memberikan pembekalan kepada seluruh pelajar baru yang bersekolah di sekolah Muhammadiyah wilayah Kabupaten Bantul. Jadi semacam masa pengenalan lingkungan sekolah Muhammadiyah," kata Syauqi Marsa. Kegiatan diawali dengan semarak Fortasi yang diisi beragam perlombaan.
Foto bersama peserta Fortasi. (sariyati wijaya/koranbernas.id)
Setidaknya ada tiga materi wajib yang ditekankan dalam Fortasi yakni Keislaman, Kemuhamadiyahan dan ke-IPM-an. Materi lainnya bersifat tentatif disesuaikan kebutuhan sekolah misalnya kepemimpinan, public speaking dan pengetahuan kearifan lokal yang bisa dikembangkan di sekolah masing-masing.
"Tujuan kegiatan adalah untuk mengenalkan lingkungan sekolah Muhammadiyah. Karena bisa jadi mereka sebelumnya tidak bersekolah di Muhammadiyah. Jadi ini semacam pintu gerbang untuk masuk ke rumah Muhammadiyah. Mereka mengenal tentang apa itu Muhammadiyah, ajaran Muhammadiyah dan tentang tokoh-tokoh Muhammadiyah," katanya.
Diharapkan pelajar Muhammadiyah menjadi sosok yang berdaya, memiliki kapasitas dan kualitas untuk melanjutkan kepemimpinan, pelajar yang Projotamansari, pelajar yang sesuai tujuan IPM yakni terampil, berilmu dan berakhlak mulia.
"Jadi tidak hanya sebatas teori tapi bagaimana hasil Fortasi ini bisa mereka aplikasikan dalam kehidupan sehari-hari maupun di dalam menempuh pendidikan,” katanya.
Menghindari kejahatan
Dalam kesempatan itu Syauqi berpesan kepada semua pelajar Muhammadiyah untuk menghindari segala bentuk kejahatan termasuk kejahatan jalanan. Mereka diingatkan jangan terlibat geng yang tidak hanya merugikan diri sendiri namun juga orang lain.
"Sudah banyak kejadian kasus kejahatan jalanan yang melibatkan pelajar. Pelajar Muhammadiyah agar menghindari hal-hal tersebut," katanya.
Sedangkan Joko Purnomo berharap seluruh pelajar Muhammadiyah menjadi generasi yang memiliki kepribadian yang baik, berakhlak mulia sehingga menjadi generasi berkualitas di masa depan untuk mengisi pembangunan.
"Fortasi memberikan manfaat sangat besar. Mereka akan mendapat sebuah pendidikan tentang bagaimana pendiri Muhammadiyah kala itu membentuk persyarikatan, mendirikan IPM dan mendirikan badan usaha. Dan terbukti saat ini terwujud Muhammadiyah menjadi ormas besar yang memiliki aset besar," katanya.
Karakter pelajar
Fortasi juga membentuk karakter pelajar agar memiliki dedikasi tinggi bagi bangsa dan negara, Islami dan bisa istikomah melanjutkan apa yang menjadi cita-cita Kiai Haji Ahmad Dahlan sebagai pendiri Muhammadiyah.
Juga menjadi pelajar yang memiliki akal budi, suka tolong menolong, memiliki pengabdian, pandai bersyukur, mandiri dan berkarya. (*)