Saat Nakes Berseragam ala Anak SD

Saat Nakes Berseragam ala Anak SD

KORANBERNAS.ID, PURWOREJO -- Ada yang unik saat tenaga kesehatan (nakes) melakukan penyuntikan vaksin Coronavac untuk anak umur 6 hingga 11 tahun di SD Maria di Jalan Jenderal Urip Sumoharjo Purworejo Jawa Tengah (Jateng), Jumat (24/12/2021).

Mereka rela mengenakan seragam anak sekolah dasar yaitu atasan putih dan bawahan merah lengkap dengan atributnya. Tak hanya itu, nakes yang mayoritas perempuan itu juga mengenakan bando beraneka motif. Ada motif bulu, renda dan motif warna warni khas anak-anak.

Ini dilakukan untuk menambah keakraban dan mengurangi rasa takut anak saat disuntik.  Suprapti selaku koordinator vaksinasi Covid-19 RS Kasih Ibu mengatakan dirinya dan tim sengaja mengenakan seragam anak SD merah dan putih.

"Ini inisiatif pribadi dari kami. Awalnya saat kami dihubungi Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Purworejo untuk menjadi vaksinator siswa SD, karena waktunya mepet kami putuskan memakai seragam merah putih," jelas Suprapti.

Seragam anak SD yang dipakai tim dari RS Kasih Ibu itu tidak ada yang membeli. Semua memakai bekas seragam milik anak atau keponakan. Timnya hanya beli bando saja.

Kadinkes memberinya tugas menjadi vaksinator untuk siswa SD. Petugas vaksinasi anak bukan dari Puskesmas melainkan nakes dari rumah sakit terdekat.

"Saat kami datang mengenakan seragam SD, sambutan siswa siswi di sini lucu, sebab kami disebut sebagai temen. Nantinya kami akan ganti kostum, memakai seragam anak Korea kotak-kotak," jelas Prapti, sapaan akrabnya kepada koranbernas.id, Jumat (24/12/2021).

Kepala SD Maria, Suster Athanasia PBHK, menyambut baik pencanangan vaksin Covid-19 untuk anak 6 sampai 11 tahun di SD Maria. Ada 179 siswa dan siswi sekolah itu mengikuti vaksinasi.

“Orang tua siswa sudah menunggu agar anak-anak bisa divaksin. Pencanangan ini sangat tepat, karena dilakukan sebelum liburan," terangnya.

Sekolah libur mulai Jumat (24/12/2021) dan masuk kembali Senin (3/01/2022). Saat libur, siswa siswinya dibawa orang tuanya ke luar kota.

"Saat siswa aktif kembali, kami belum melakukan pembelajaran tatap muka melainkan secara online. Karena siswa banyak yang liburan keluar kota, kami beri kesempatan karantina di rumah sekitar satu minggu," sebutnya.

Valentiino Kevin Santoso (10) tahun kelas IV melakukan suntik vaksin Coronavac. Kevin, sapaan akrabnya, didampingi nakes berseragam merah putih yang mengajaknya bercanda terlebih dahulu.

Sementara sang ayah berusaha meminta Kevin melihat ke arahnya yang berada di depannya, siap mengabadikan momen vaksin itu. Dengan wajah takut-takut akhirnya Kevin berhasil disuntik. "Awalnya saya merasa takut disuntik, ternyata tidak sakit," ujar Kevin.

Dia mengatakan dirinya mau divaksin agar sehat dan terhindar dari Covid-19. Ayah Kevin, Eko Santoso, mengatakan dirinya merasa senang anak terkecilnya sudah mendapatkan vaksininasi. Dia sengaja mendampingi Kevin untuk vaksin, atas permintaan anak.

"Akhirnya kami sekeluarga sudah divaksin. Semoga ke depan kehidupan bisa normal kembali, baik perekonomian maupun pendidikan," kata Eko. (*)