Konstribusi Sosial melalui Pemberdayaan Masyarakat Berbasis Ekoliterasi

Konstribusi Sosial melalui Pemberdayaan Masyarakat Berbasis Ekoliterasi
Peserta Program PMM Batch 4 bersama perempuan Kalurahan Ngestirejo, Tanjungsari, Gunungkidul. (Istimewa).

KORANBERNAS.ID, GUNUNGKIDUL -- Pertukaran mahasiswa batch 4 di Universitas Negeri Yogyakarta telah melaksanakan modul nusantara yang terakhir, yakni dengan kegiatan Kontribusi Sosial di Kalurahan Ngestirejo, Kapanewon Tanjungsari, Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta.  Kegiatan berlangsung Minggu (2/6/2024).

Kegiatan Kontribusi sosial fokus pada isu lingkungan, sehingga mahasiswa mengangkat tema “Pemberdayaan Masyarakat Melalui Ekoliterasi”. Adapun beberapa rangkaian kegiatan yaitu pelatihan pembuatan sabun cuci piring dari bahan alami, pelatihan kerajinan dari bahan daur ulang, fun games, AKSIMA (Aksi bersih bersama) yang diawali dengan penyerahan tong sampah ke pihak kalurahan dan kelompok sadar wisata (pokdarwis) Pantai Krakal.

Siaran pers yang diterima koranbernas.id Senin (3/6/2024) menyebutkan, kegiatan ini terwadahi dalam program PMM (Pertukaran Mahasiswa Merdeka), yang merupakan bagian dari program besar Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) Kemendikbudristek. Kelompok 3 yang diberi nama Laksmana Arutala diikuti 23 mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi se Indonesia. Mereka ditemani oleh Dosen Modul Nusantara Erma Kusumawardani, S.Pd., M.Pd. (Dosen Program Studi Pendidikan Nonformal UNY).

Nurmansyah, mahasiswa dari Universitas Muhammadiyah Bulukumba, dalam kegiatan ini ditugasi sebagai pembawa acara. Sedangkan Humairah, Mahasiswa dari Universitas Riau ditugasi sebagai Ketua Pelaksana.

Setelah kegiatan pembukaan, acara dilanjutkan dengan kegiatan inti bersama ibu-ibu PKK dan KWT (Kelompok Wanita Tani) dan bersamaan pula dengan kegiatan anak-anak untuk membuat kerajinan dari bahan daur ulang menjadi celengan. Pelatihan pembuatan sabun cuci piring yang diikuti masyarakat Ngestirejo dengan antusias dan bersemangat. Setelah penyampaian materi, masyarakat diminta untuk praktik langsung pada pembuatan sabun cuci piring dari bahan alami, yaitu daun pandan. Masyarakat Ngestirejo terlihat memiliki semangat yang tinggi untuk melakukan pelatihan ini karena bagi mereka ini merupakan hal baru dan menjadi peluang usaha dengan pemanfaatan tanaman di sekitar lingkungan.

Di samping itu, pelatihan pembuatan kerajinan dari bahan daur ulang yang dilakukan mahasiswa bersama anak-anak menghasilkan inovasi baru. Kegiatan kerajinan dari botol bekas menjadi tempat pensil dan celengan yang memiliki nilai guna. Kegiatan selanjutnya lomba ranking satu di mana pertanyaan terdiri dari matematika, IPA, Kewarganegaraan, agama dan juga Bahasa Inggris. Setelah lomba selesai, dilanjutkan dengan fun games yaitu bermain sendok kelereng dan bermain bola gotong yang berasal dari pulau Sulawesi. Terakhir pembagian hadiah dan juga foto bersama anak-anak.

Membagikan tong sampah. (Istimewa).

Kegiatan kontribusi sosial diakhiri dengan mengunjungi Pantai Krakal untuk melakukan aksi bersih pantai dan sosialisasi kepada pengunjung. Tiba di lokasi  mahasiswa Kelompok Laksmana Arutala berpencar ke setiap sudut pantai untuk membagikan tong sampah dan juga memungut sampah yang ada di sekitar pantai. Sembari membersihkan sampah, setiap mahasiswa juga melakukan penyuluhan mengenai peduli lingkungan kepada pengunjung dan juga pedagang yang ada di sekitar Pantai Krakal. (*)