RSA UGM Gandeng Tawada Healthcare Memperkuat Inovasi Teknologi Kesehatan di Indonesia

Kerja sama ini menegaskan komitmen kedua institusi mengintegrasikan teknologi kesehatan terkini.

RSA UGM Gandeng Tawada Healthcare Memperkuat Inovasi Teknologi Kesehatan di Indonesia
Diskusi interaktif antara akademisi dan praktisi kesehatan. (muhammad zukhronnee muslim/koranbernas.id)

KORANBERNAS.ID, SLEMAN – Dalam upaya menjawab tantangan sektor kesehatan di Indonesia, Rumah Sakit Akademik Universitas Gadjah Mada (RSA UGM) resmi menjalin kemitraan strategis dengan Tawada Healthcare melalui penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) di Gedung Grha Sabha Pramana Yogyakarta.

Kerja sama ini menegaskan komitmen kedua institusi mengintegrasikan teknologi kesehatan terkini dengan pendidikan dan riset untuk meningkatkan kualitas pelayanan medis di Indonesia.

Penandatanganan MoU dilakukan langsung oleh CEO Tawada Healthcare, Satrija Sumarkho dan Direktur Utama RSA UGM, Dr dr Darwito SH Sp B Subsp  Onk(K).

Acara ini juga dihadiri oleh Rektor UGM, Prof dr Ova Emilia M Med Ed Sp OG(K) PhD serta sejumlah pakar dan praktisi kesehatan dalam seminar bertema Hospital and Business Partnership to Strengthen Indonesia Healthcare.

Teknologi mutakhir

Kemitraan ini mencakup implementasi berbagai teknologi medis mutakhir di RSA UGM, salah satunya CORI Robotic Surgical System. Sistem robotik ini dirancang untuk operasi total knee replacement yang memberikan tingkat akurasi dan presisi tinggi, memungkinkan pasien pulih lebih cepat.

Teknologi ini telah diterapkan dalam sejumlah operasi di Gadjah Mada Orthopedic Center, menjadikan RSA UGM sebagai pelopor dalam pemanfaatan robotik untuk bedah ortopedi di Indonesia.

Selain itu, showcase teknologi MyVeo dengan Augmented Reality (AR) juga turut diperkenalkan untuk mendukung bedah saraf. Teknologi ini memungkinkan dokter melihat gambar medis secara real-time, membantu pengambilan keputusan yang lebih akurat selama operasi.

Unit layanan hemodialisis RSA UGM juga telah dilengkapi dengan Baxter AK 98, teknologi terkini untuk memastikan prosedur cuci darah dilakukan dengan aman, efektif, dan konsisten. RSA UGM kini ditetapkan sebagai pusat pelatihan sertifikasi tenaga medis hemodialisa dengan standar nasional terbaik.

Cepat dan akurat

Unit Transfusi Darah (UTD) RSA UGM juga mengalami pembaruan signifikan melalui penempatan alat Vitros 3600, yang mendukung pemeriksaan Infectious Marker for Laboratory Transfusion Diagnosis (IMLTD) secara cepat dan akurat.

Teknologi ini memperkuat proses skrining darah untuk memastikan keamanan transfusi, menjadikan RSA UGM sebagai rujukan nasional dalam layanan transfusi darah.

Sebagai rumah sakit pendidikan, RSA UGM menegaskan perannya dalam pengembangan sumber daya manusia kesehatan melalui pelatihan berbasis teknologi canggih.

Direktur Utama RSA UGM, Dr Darwito, menyatakan rumah sakit ini akan menjadi pusat pelatihan untuk operasi robotik dan layanan hemodialisa.

Pelatihan

"Teknologi terus berkembang, dan salah satu bentuknya adalah robotik. Dengan teknologi ini, kami tidak hanya memberikan layanan medis terbaik tetapi juga menyediakan pelatihan bagi dokter dari seluruh Indonesia. RSA UGM akan menjadi orthopedic center dan pusat pelatihan teknologi robotik pertama di Indonesia," ujar Darwito.

Rektor UGM Prof Ova Emilia menambahkan kerja sama ini sejalan dengan visi universitas untuk menghilirkan hasil riset menjadi inovasi yang relevan dan aplikatif.

“Sebagai rumah sakit pendidikan, RSA UGM memiliki tanggung jawab untuk menghasilkan solusi yang bermanfaat bagi masyarakat melalui kolaborasi dengan industri,” jelasnya.

Prof Ova menegaskan kolaborasi universitas dan industri dapat memacu implementasi teknologi baru, termasuk alat kesehatan dan obat-obatan hasil riset lokal, sehingga meningkatkan daya saing layanan kesehatan Indonesia di tingkat internasional.

Menjawab tantangan

CEO Tawada Healthcare, Satrija Sumarkho, mengungkapkan kemitraan ini merupakan bagian dari komitmen perusahaan dalam menyediakan teknologi dan solusi kesehatan yang terjangkau serta efisien.

Tawada Healthcare, yang telah berpengalaman sejak 1999, berharap kolaborasi ini dapat meningkatkan kualitas layanan kesehatan dan menjawab tantangan yang dihadapi sektor kesehatan di Indonesia, terutama dalam aspek fasilitas dan sumber daya manusia.

Seminar ini juga diwarnai dengan diskusi interaktif antara akademisi dan praktisi kesehatan yang menggarisbawahi pentingnya inovasi dalam sektor kesehatan. (*)