Relawan Bantul Mendadak Berkumpul di Pantai Cemara Sewu

Relawan Bantul Mendadak Berkumpul di Pantai Cemara Sewu

KORANBERNAS.ID, BANTUL--Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bantul menggelar ”Apel Kesiapsiagaan Bencana 2021” di Pantai Cemoro Sewu, Parangtritis Kretek Bantul, Minggu (25/4/2021) sore. Apel diikuti unsur Forum Pengurangan Resiko Bencana (FPRB) se Bantul, komunitas relawan, TNI, Polri termasuk Brimob dengan Inspektur Upacara Bupati H Abdul Halim Muslih. Apel ditandai dengan pemukulan ketongan oleh Bupati dan jajaran Forkominda , Ketua Forum Komunikasi Ormas den Relawan (FKOR) Waljito SH, Pembina FKOR Sutrajaya alias Mbah Joyo. Juga pembacaan deklarasi dipimpin Waljito dan ditirukan peserta apel.

Deklarasi berisi lima poin. Pertama relawan penanggulangan bencana Kabupaten Bantul selalu siap dan siaga menghadapi ancaman bencana alam, non alam dan sosial. Kedua mengutamakan pencegahan bencana untuk mengurangi risiko bencana. Ketiga bertindak adil dan tidak berpihak serta penuh tanggung jawab dalam aksi kemanusiaan. Keempat mendukung penegakan, pencegahan dan penanggulangan bencana pandemi Covid-19. Serta kelima mendukung Kabupaten Bantul sebagai kabupaten tangguh bencana.

Dalam laporannya, Kepala BPBD Bantul Dwi Daryanto mengatakan, Hari Kesiapsiagaan Bencana (HKB) diperingati setiap tanggal 26 april. Hal itu menyusul lahirnya UU Nomor 24/2007 tetang “Penanggulangan Bencana”.

“Maka setiap tanggal 26 kita peringati bersama HKB tersebut,”kata Dwi.

Ini adalah inisiasi dari BNPB dengan tujuan untuk membudayakan latihan secara terpadu, terencana dan berkesinambungan, guna meningkatkan kesadaran, kewaspadaan dan kesiapsiagaan masyarakat menuju Indonesia Tangguh Bencana.

Sementara itu Bupati mengatakan, bahwa relawan Bantul sangat solid dan peduli terhadap peristiwa kebencanaan.

“Jadi ini semacam resepsi bahwa mereka senantiasa kompak dan bersatu,”kata Bupati.

Hal tersebut sebagai modal kuat bagi Bantul dalam menghadapi potensi bencana yang ada. Karena memiliki SDM yang andal, cukup dari segi jumlah dan terlatih.

“Maka BPBD punya kewajiban untuk melakukan konsolidasi dan peningkatan SDM,” tambah Bupati.

Sedangkan Waljito mengatakan, apel kesiapsiagaan bencana diikuti oleh unsur FPRB dan komunitas relawan serta TNI, Polri, serta pemangku kepentingan lain.

“Bahwa bencana adalah tanggung jawab bersama dan penangananan harus pentaholik. Apel ini juga dalam rangka menyemarakkan HKB yang diperingati setiap tanggal 26 April,”kata Waljito.

Dipilihnya lokasi apel di pantai selatan, untuk mengingatkan semua bahwa ada ancaman bencana gempa bumi dan tsunami di Bantul.

“Maka ini adalah bentuk kewaspadaan dan kesiapan semua yang terlibat dalam apel,”tambah Waljito. (*)