Penumpang KA Bandara Yogyakarta Tembus 1,3 Juta pada Semester Pertama 2025

KA Bandara semakin dipercaya oleh masyarakat sebagai moda transportasi yang efisien dan andal.

Penumpang KA Bandara Yogyakarta Tembus 1,3 Juta pada Semester Pertama 2025
Penumpang KA Bandara antre di Stasiun Yogyakarta selama libur sekolah, beberapa waktu lalu. (yvesta putu ayu palupi/koranbernas.id)

KORANBERNAS.ID, YOGYAKARTA -- Layanan Kereta Api (KA) Bandara kembali mencatatkan kinerja positif mendukung konektivitas transportasi dari dan menuju Bandara Internasional Yogyakarta (YIA).

Sepanjang semester I tahun 2025, jumlah penumpang KA Bandara di wilayah Yogyakarta menembus angka 1,358 juta orang, mengalami pertumbuhan pesat 27,3 persen dibanding periode yang sama tahun lalu.

Peningkatan signifikan ini berkontribusi besar terhadap total volume penumpang KA Bandara secara nasional. PT Railink selaku operator layanan mencatat total 3,4 juta penumpang di dua kota operasional, baik Yogyakarta maupun Medan selama enam bulan pertama tahun ini.

"Angka tersebut melonjak dari 2,7 juta penumpang pada semester I tahun 2024," ujar Ayep Hanapi, Manager Komunikasi Perusahaan PT Railink dalam keterangannya di Yogyakarta, Rabu (2/7/2025).

Kontribusi terbesar

Dari keseluruhan pengguna jasa KA Bandara di Yogyakarta, dua layanan utama mencatat kontribusi terbesar, yakni YIA PSO (Public Service Obligation) melayani 865 ribu penumpang.

Selain itu YIA Xpress yang mengalami pertumbuhan pengguna sebesar 17,3 persen, dari 420 ribu pada semester I 2024 menjadi 493 ribu penumpang tahun ini.

Menurut Ayep Hanapi, capaian ini merupakan indikator bahwa layanan KA Bandara semakin dipercaya oleh masyarakat sebagai moda transportasi yang efisien dan andal.

“Angka ini menunjukkan bahwa masyarakat Daerah Istimewa Yogyakarta dan sekitarnya semakin mempercayai layanan KA Bandara sebagai moda transportasi yang efisien, nyaman, dan tepat waktu untuk menuju ke dan dari Bandara YIA,” jelasnya.

Kedatangan pesawat

PT Railink, lanjut Ayep, terus memperkuat kualitas pelayanan guna menjaga kepercayaan masyarakat.
Sejumlah langkah telah dilakukan, mulai dari perbaikan fasilitas di stasiun dan dalam kereta, penyesuaian jadwal perjalanan KA agar selaras dengan waktu keberangkatan dan kedatangan pesawat hingga Integrasi antarmoda dengan transportasi lain di kawasan Yogyakarta, seperti Trans Jogja, taksi bandara, hingga layanan ride-hailing.

"Langkah-langkah tersebut diharapkan mampu meningkatkan kenyamanan dan efisiensi perjalanan bagi penumpang, sekaligus mendukung sistem transportasi terintegrasi dan berkelanjutan di wilayah DIY dan sekitarnya," ungkapnya. (*)