Dispar Sleman Ajukan Bansos untuk Pelaku Wisata Terdampak Covid-19

Dispar Sleman Ajukan Bansos untuk Pelaku Wisata Terdampak Covid-19

KORANBERNAS.ID, SLEMAN -- Dinas Pariwisata (Dispar) Kabupaten Sleman mendata para pelaku pariwisata yang terdampak pandemi Covid-19 agar bisa mendapatkan bantuan sosial dari pemerintah.

"Kami sudah melakukan pendataan terhadap para pelaku pariwisata yang terdampak pandemi Covid-19, dan jumlahnya memang sangat banyak," kata Sudarningsih, Kepala Dispar Kabupaten Sleman, Jumat (22/5/2020).

Menurut Sudarningsih, data tersebut sudah disampaikan ke Dinas Sosial Kabupaten Sleman dengan harapan agar para pelaku pariwisata yang terdampak Covid-19 juga bisa mendapatkan bantuan sosial.

"Ya bantuan sosial, apa pun itu bentuknya dan dari mana pun sumber bansosnya. Karena kenyataannya para pelaku pariwisata ini benar-benar terhenti aktivitasnya setelah adanya pandemi Covid-19," kata Sudarningsih.

Dia mengatakan, sejauh ini bantuan bagi para pelaku pariwisata baru dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif serta dari pihak swasta yakni tiket.com, namun bantuan tersebut belum dapat menjangkau seluruh pelaku pariwisata yang terdampak.

"Kami selalu menjalin komunikasi dengan para pelaku pariwisata, dan jumlahnya sangat banyak, ada ribuan. Sedangkan kemarin yang sudah mendapat bantuan dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif serta tiket.com baru beberapa ratus orang saja," katanya.

Sudarningsih menambahkan, kegiatan jasa pariwisata benar-benar terhenti pada masa pandemi Covid-19 ini, baik itu desa wisata, lava tour Merapi, wisata minat khusus, termasuk juga wisata buatan.

"Bahkan saat ini armada jip lava tour Merapi dapat dikatakan tidak beroperasi sama sekali. Sedangkan mereka tetap butuh biaya untuk perawatan armada, selain untuk biaya hidup keluarga," tutur Sudarningsih.

Dia juga berharap pendataan yang telah diserahkan ke Dinas Sosial Kabupaten Sleman tersebut bisa menjadi acuan untuk pengalokasian bantuan sosial bagi para pelaku pariwisata di Sleman. "Harapannya bisa membantu meringankan beban para pelaku pariwisata pada masa pandemi Covid-19 ini," kata Sudarningsih. (eru)