Yuli Hastuti: Menjelang Idul Fitri, Jangan Ada Warga Miskin yang Kekurangan Sembako

Yuli Hastuti: Menjelang Idul Fitri, Jangan Ada Warga Miskin yang Kekurangan Sembako

KORANBERNAS.ID, PURWOREJO -- Wakil Bupati Purworejo, Yuli Hastuti, meminta agar sebelum Lebaran bantuan sembako segera sampai ke masyarakat yang terdampak virus Corona. Terutama logistik bantuan sembako yang masih menumpuk di gudang yang dikelola Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Kabupaten Purworejo.

“Apalagi menjelang Idul Fitri ini yang masih dalam situasi pandemi, jangan ada masyarakat miskin yang kekurangan sembako,” tegas Yuli Hastuti saat memantau penyaluran bantuan logistik sembako di gedung Serba Guna Kabupaten Purworejo yang berlokasi di Kutoarjo, Jumat (22/5/2020).

Turut mendampingi Kepala Dinpermasdes Agus Ari Setyadi, Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kusairi, dan Kabag perekonomian Setda Titik Mintarsi.

Yuli Hastuti menambahkan, logistik yang tersimpan tersebut merupakan stok sembako untuk tanggap darurat, sehingga ada batasan waktu yang harus disalurkan paling lambat pada akhir Mei. Maka sangat tepat sebelum Lebaran sudah sampai kepada masyarakat, sehingga bisa dimanfaatkan.

“Kemarin, hasil saya mensurvei simpanan logistik di gudang sini, maka saya menyampaikan ke Pak Bupati dan diminta untuk secepatnya disalurkan kepada masyarakat,” tuturnya.

Penerimaan bantuan sembako ini melalui Camat dan diharapkan camat akan koordinasi dengan desa dalam menyalurkan bantuan sesuai peruntukannya agar tepat sasaran. ”Saya percaya Pak Camat, Bu Camat beserta desa yang paling paham warganya, terutama yang terdampak akibat pandemi virus Corona. Tentunya yang dibantu warga yang tidak mampu,” tandasnya.

Kabid BPBD, Kusairi, menjelaskan logistik sembako sudah disalurkan pada tahap pertama pada awal Mei untuk Posko kecamatan. “Sedangkan tahap kedua ini sesuai arahan beliau, yakni 80 persen dibagi habis untuk 16 kecamatan. Sedangkan yang 20 persen untuk cadangan bagi warga yang masuk orang dalam pemantauan (ODP). Rencananya untuk pemudik yang dikarantina di GOR. Tapi bisa juga dari desa mengajukan permohonan bantuan dengan prosedur dan persyaratan yang benar,” jelasnya.

 

Menurutnya, dana yang digunakan yakni dari APBD anggaran Belanja Tidak Terduga untuk GTPP Covid-19 yang dibelanjakan berupa logistik dan operasional GTPP. Logistik sembako yang disalurkan terdiri 12 item antara lain beras 89 bungkus, minyak goreng 97 bungkus, susu bubuk 28 bungkus, gula pasir 193 bungkus, kopi 95 bungkus, teh 95 dus, roti kering 27 bungkus, sarden 184 kaleng, kecap 97 bungkus, air mineral 94 dus, mi instan 94 dus, dan saos 97 botol.
 

“Masing-masing kecamatan menerima bantuan rata-rata sebesar itu, kecuali Kecamatan Loano yang mengambil lebih awal, sehingga hanya sekitar 50 an per item. Untuk penyaluran tahap dua ini kami serahkan kecamatan yang mengatur dan diharapkan pertanggungjawabannya sesuai prosedur,” ujar Kusairi.

Selain memantau penyaluran sembako dari pagi hingga sore, Wabup Yuli Hastuti juga menyerahkan bantuan secara simbolis kepada 16 camat yang semuanya hadir. (eru)