Relawan Arus Bawah Ingin Kepala Daerah Satu Tarikan Nafas dengan Presiden Prabowo
Sinergi pemerintahan sangat mutlak diperlukan, kita butuh stabilitas politik untuk memaksimalkan seluruh sumber daya bangsa ini.
KORANBERNAS.ID, JAKARTA – Selama dua hari, Sabtu - Minggu (16-17/11/2024), Presiden ke-7 RI Jokowi melakukan kegiatan turun ke bawah atau turba menyapa masyarakat bersama calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi dan Gus Taj Yasin.
Ketua DPP Arus Bawah Prabowo - Arus Bawah Jokowi yang juga Wakil Komandan Relawan TKN Prabowo-Gibran, Supriyanto, mengatakan dukungan Jokowi kepada calon Kepala Daerah bukan masalah adanya kepanikan dan mau cawe-cawe seperti yang disampaikan beberapa elite PDI Perjuangan.
"Kebetulan di beberapa daerah tersebut calon yang didukung Jokowi berhadapan head to head dengan calon PDIP seperti Jawa Tengah, Jakarta, Bali, Banten dan Sumatera Utara," kata Supriyanto melalui siaran pers, Senin (18/11/2024).
Supriyanto mengatakan Jokowi ingin memastikan program pemerintah dari pusat dan daerah dapat berjalan tanpa ada hambatan, karena tantangan ke depan yang dihadapi bangsa Indonesia tidak mudah, berkaitan dengan berbagai isu pelambatan pertumbuhan ekonomi di tingkat global.
Stabilitas politik
"Sinergi pemerintahan sangat mutlak diperlukan, kita butuh stabilitas politik untuk memaksimalkan seluruh sumber daya bangsa ini untuk mensukseskan program swasembada pangan dan energi, keberhasilan program percepatan pengentasan kemiskinan dan peningkatan sumber daya manusia," ujar dia.
Pemerintahan Prabowo, kata Supriyanto, merupakan keberlanjutan dari Pemerintahan Jokowi. "Jadi sangat wajar jika Jokowi tidak ingin ada lagi pengalaman pahit pada masa pemerintahan yang lalu di mana ada gubernur tidak sejalan dan bahkan menghambat program Presiden hanya karena ego sektoral dan kepentingan elektoral," ujarnya.
Contoh, kata dia, ada gubernur pada masa pandemi Covid-19 tidak mau mengikuti kebijakan Pemerintah Pusat malah bikin kebijakan lockdown sendiri. Kemudian juga masalah proyek pengendalian banjir dan pembangunan transportasi MRT LRT di Jakarta juga banyak terhambat karena gubernur punya program sendiri.
"Ada lagi Gubernur di Bali menolak Proyek Strategis Nasional (PSN) Bandara Bali Utara karena tekanan dari ketua umum partainya," ungkapnya.
Sinergi pemerintahan
Lalu, peristiwa paling kontroversial ada gubernur tiba-tiba menolak pelaksanaan Piala Dunia U-20 padahal persiapan sudah dua tahun sebelumnya. Tinggal pembukaan acara tiba-tiba batal, hanya karena petugas partai lebih tunduk pada instruksi ketua umum partai bukan pada Presiden.
Menurut dia, pilkada serentak 27 November 2024 menjadi penentuan bagi terciptanya sinergi pemerintahan yang kuat dari pusat, provinsi dan kabupaten/kota.
"Maka kami segenap relawan Jokowi dan Prabowo serta komunitas warga masyarakat yang ingin Indonesia mandiri dan maju akan berjuang sepenuhnya memenangkan calon Kepala Daerah yang satu tarikan nafas dengan kepemimpinan Presiden Prabowo," katanya.
"Kita bersatu dan bergotong-royong dengan seluruh elemen rakyat Insya Allah calon Gubernur dan Wakil Gubernur yang sejalan dengan pemerintahan Prabowo Gibran dipilih rakyat menang dan siap bekerja," tambahnya. (*)