Redup dan Syahdu Saat Hotel Matikan Lampu Satu Jam

Redup dan Syahdu Saat Hotel Matikan Lampu Satu Jam

KORANBERNAS.ID, YOGYAKARTA – Gerakan Earth Hour atau gerakan bersama mematikan lampu selama satu jam merupakan agenda rutin. Tahun ini, Earth Hour jatuh pada hari Sabtu (27/3/2021). Di Yogyakarta pelaksanaan dimulai pukul 20:30 - 21:30.

Saat lampu dimatikan, suasana éL Hotel Royale Yogyakarta Malioboro terlihat berbeda dari biasanya. Hotel berbintang di Jalan Dagen No 6 Sosromenduran itu ikut berpartisipasi dalam gerakan bersama mematikan lampu selama satu jam.

Kristian Ayu Wardhani selaku Public Relation hotel tersebut menyatakan ini merupakan salah satu cara ikut berpartisipasi menjaga bumi.

Secara serentak dengan jutaan partisipan lainnya, hotel dengan sembilan lantai yang bernaung di bawah éL Hotel International ini mematikan lampu. Suasana perayaan Earth Hour dimulai sejak pintu masuk area parkir dengan nyala lampu redup.

Sedangkan area publik yang dimatikan lampunya hanya diterangi cahaya lilin pada beberapa sudutnya. Dalam kurun waktu satu jam, éL Hotel Royale Yogyakarta Malioboro memadamkan lampu di gedung utama dan public area seperti Lobby Hotel, Prambanan Restaurant, Barong Lounge dan swimming pool.

Suasana Earth Hour semakin syahdu dan bermakna ketika ikon 60+ dari ratusan lilin yang tersulut di salah satu area hotel yaitu di antara lobby dan lounge menjadi daya tarik tersendiri bagi para tamu.

Selain berpartisipasi, tak jarang para tamu yang mendekati area tersebut dan secara bergantian mengabadikan momen di indahnya cahaya lilin bertuliskan 60+ tersebut.

Saat peringatan Hari Bumi atau Earth Hour, karyawan diajak berperan serta dalam kesadaran akan penghematan energi. Diawali dengan pengurangan penggunaan aliran listrik, lampu, air dan penggunaan kertas daur ulang.

Dengan adanya pemadaman yang dilakukan untuk penghematan energi, manajemen éL Hotel Royale Yogyakarta Malioboro sekaligus ingin meningkatkan kesadaran perlunya tindakan serius menghadapi perubahan iklim serta pemanasan global.

Gerakan Earth Hour yang diinisiasi Yayasan WWF Indonesia dan Komunitas Earth Hour diperingati di 30 daerah di Indonesia. Gerakan ini merupakan simbol kepedulian dan persatuan, dalam menjaga masa depan keanekaragaman hayati, sebagai kekayaan bangsa, melalui pesan Unity in Biodiversity.

Selain mematikan listrik selama satu jam, masyarakat juga diimbau membiasakan diri bergaya hidup ramah lingkungan, secara berkelanjutan. (*)