Ratusan Advokat Peradi akan Geruduk Lokasi Wisata Dolan Deso Boro, Ini Agendanya

Ratusan Advokat Peradi akan Geruduk Lokasi Wisata Dolan Deso Boro, Ini Agendanya
Ketua Peradi SLeman Hariyanto SH bersama sejumlah pengurus memberikan keterangan terkait rencana Raker Peradi Sleman. (istimewa)

KORANBERNAS.ID, SLEMAN—Ratusan advokat anggota DPC Perhimpunan Advokat Indonesia (Peradi) akan berdatangan ke lokasi wisata “Dolan Deso Boro” di Banjarsari, Kalibawang, Kulonprogo, tanggal 25 November 2023. Selama sehari, mereka akan menggelar kegiatan rapat kerja hingga outbond, sebagai bagian dari kegiatan rutin tahunan organisasi.

Sesuai amanat dari Ketua Dewan Pimpinan Nasional (DPN) Peradi Dr Otto Hasibuan SH, maka semua DPC Peradi wajib menyelenggarakan raker yang hasilnya akan menjadi bahan masukan dalam Rakernas Peradi di Solo.

“Anggota kami di Sleman mencapai hampir 400 orang. Kami mengundang secara terbuka seluruh anggota untuk hadir dalam rapat kerja yang kita setting dengan fun dan santai. Kami akan adakan sejumlah game atau permainan dan ketangkasan supaya teman-teman bisa fresh dan bahagia,” kata Ketua DPC Peradi Sleman, Hariyanto SH, Sabtu (11/11/2023).

Dalam penjelasannya di Kantor Peradi Sleman, Hariyanto didampingi Sekretaris Christina Wulandari SH MH, Refingo Krishna Andyamond SH, Widhie Ari Sulistyo SH dan Muhammad Nur Rahmaan SH mengatakan, dalam raker ini nantinya akan dibahas kinerja seluruh bidang di Peradi Sleman tahun 2023. Mereka juga akan melakukan evaluasi serta pertanggungjawaban kerja, sebagai bahan evaluasi dan perbaikan dalam program kerja berikutnya.

“Anggota kami terus bertambah. Kami ingin organisasi ini ke depan berjalan makin baik, seluruh anggota bisa bekerja dengan lebih solid untuk kepentingan masyarakat,” katanya.

Christina Wulandari menambahkan, DPC Peradi Sleman sebagai organisasi advokat terus mendorong berjalannya organisasi dengan baik. Kepengurusan terdiri dari anggota-anggota Peradi dari kalangan muda dan senior. Dengan cara ini, diharapkan roda organisasi dan regenerasi akan berjalan dengan baik.

“Hampir semua programnya berbasis kebutuhan masyarakat dan anggota, terutama anggota-anggota muda. Kami juga memberi ruang yang longgar untuk tampilnya advokat-advokat dari kalangan perempuan,” jelasnya.

Terkait program, Wulan menambahkan, Peradi Sleman secara rutin mengadakan pelayanan konsultasi hukum gratis. Program ini ditujukan untuk berbagai segmen, termasuk pendampingan hukum bagi disabilitas serta ibu dan anak yang bermasalah dengan hukum.

Ke depan, program masih akan terus dijalankan dan bahkan ditingkatkan, sebagai bagian dari upaya Peradi Sleman mendorong pemahaman dan kesadaran hak-hak hukum masyarakat. Selain itu, Peradi Sleman juga menjalin kerjasama dengan berbagai pihak, termasuk kalangan kampus, untuk program Pendidikan Khusus Profesi Advokat (PKPA). (*)