Akper Purworejo Menuju STIKES
KORANBERNAS.ID -- Akademi Perawatan (Akper) Pemkab Purworejo berhasil memperoleh akreditasi dengan berpredikat B (Baik). Ke depan, akan dilanjutkan dengan pengembangan institusi ke arah Sekolah Tinggi Ksehatan (STIKES) dengan menambah prodi-prodi lainnya.
"Kami juga meningkatkan kompetensi dosen dan tenaga pendidik dengan mewujudkan jabatan fungsional dosen dan mendatangkan pengajar dari luar negeri," kata Wahidin S Kep NS, Direktur Utama Akper Pemkab Purworejo saat acara wisuda di Hotel Plaza, Purworejo, Kamis (7/11/2019).
Di usia 17 tahun, Akper Pemkab Purworejo bertekad menuju kampus yang berdaya saing global. Akper Purworejo di tahun 2019 meluluskan 38 wisudawan. Ada 3 wisudawan IPK terbaik, mereka berhak menyandang predikat cum laude, yaitu Mitha Amelia, IPK 3,69, Yuli Ani, IPK 3,54 dan Neli Qoniah IPK 3,53. Wisudawan mempunyai hak dan keahlian sebagai ahli madya keperawatan.
Akper Purworejo juga bekerjasama dengan rumah sakit dan Puskesmas di wilayah Purworejo maupun di luar negeri seperti Philipina dan Jepang. "Kami telah mengirimkan 2 alumni sebagai tenaga perawat ke Jepang," kata Wahidin.
Menurut Wahidin, Akper Pemkab Purworejo memberlakukan wajib lulus uji kompetensi nasional bagi mahasiswa. Sampai 2018, Akper tersebut telah meluluskan 687 perawat yang telah tersebar di instansi, baik lokal maupun nasional, dan banyak yang diangkat menjadi ASN.
Wakil Bupati Purworejo Hj Yuli Hastuti SH pada kesempatan tersebut mengatakan Akper telah banyak meluluskan alumni yang berkualitas. Lulusannya mendapat posisi kerja di sejumlah rumah sakit Kabupaten Purworejo, dan juga di klinik kesehatan. Hal tersebut harus terus ditingkatkan, sehingga ketika berkompetisi dengan lulusan Akper yang lain, dapat bersaing dengan baik.
Pemkab Purworejo akan membuka pendaftaran CPNS secara online di seluruh Indonesia. Pengadaannya oleh pemerintah pusat. Pemkab Purworejo mengajukan 500 CPNS dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K), namun yang disetujui hanya 334 untuk CPNS, formasi tenaga kesehatan dan pendidikan serta tenaga teknis.
Pemkab Purworejo juga berusaha mengurangi angka pengangguran dengan dibangunnya Rumah Sakit tipe C di Boro Kulon. Rumah sakit tersebut akan beroperasi di tahun 2020 dengan kebutuhan pegawai sebanyak 361 orang.
Selain itu pemkab juga menjalin kerjasama dengan 30 lebih perusahaan, baik di lingkup Purworejo, nasional maupun perusahaan luar negeri.
"Manfaatkanlah peluang tersebut untuk mengimplementasikan ilmu dari bangku kuliah. Optimis dan berjuang meraih cita-cita," pesan Wakil Bupati Purworejo. (eru)