Perdami-Sido Muncul MoU Operasi Gratis untuk 4.000 Penderita Katarak

Perdami-Sido Muncul MoU Operasi Gratis untuk 4.000 Penderita Katarak

KORANBERNAS.ID, WATES--PT Industri Jamu Dan Farmasi Sido Muncul, Tbk (Sido Muncul) melakukan penandatanganan nota kesepahaman dengan Persatuan Dokter Spesialis Mata Indonesia (Perdami). Nota kesepahaman mengenai pelaksanaan operasi gratis bagi 4.000 penderita katarak ini, dilakukan di Aula RSUD Nyi Ageng Serang, Yogyakarta, pada Kamis (27/2/2020).

Penandatanganan nota kesepahaman dilakukan oleh Direktur Sido Muncul Irwan Hidayat dan Wakil Ketua III PP Perdami Dr dr Andi Arus Victor, Sp.M(K), didampingi oleh Dewan Penasehat SPBK Perdami Prof Dr dr Nila F. Moeloek, Sp.M(K).

Kerja sama ini merupakan komitmen Sido Muncul dan Perdami, dalam upaya mengurangi jumlah penderita katarak di Indonesia.

“Operasi katarak gratis ini sudah kami lakukan sejak 2011. Hingga saat ini, kami bersama Perdami telah mengoperasi kurang lebih 54.000 mata di seluruh Indonesia,” kata Irwan.

Irwan menyampaikan apresiasi terhadap komitmen para dokter mata dan Perdami, yang telah bahu membahu mengadakan kegiatan sosial operasi katarak secara gratis di seluruh penjuru negeri.

“Operasi ini tidak akan berjalan tanpa dukungan dari berbagai pihak, terutama para dokter dari Perdami. Untuk itu, kami kembali melakukan penandatanganan nota kesepahaman untuk 4.000 mata bersama Perdami. Saya senang bisa ikut andil dalam kegiatan ini, dengan harapan bisa membantu para penderita katarak untuk kembali beraktivitas,”lanjut Irwan.

Berbarengan dengan penandatanganan MoU ini, Sido Muncul juga mengadakan operasi katarak gratis bagi 75 pasien di RSUD Nyi Ageng Serang, Yogyakarta. Operasi gratis ini merupakan bentuk kerja sama dengan alumni FK UGM angkatan 1983 dan Seksi Pemberantasan Buta Katarak Perdami Pusat.

Bantuan secara simbolis diserahkan oleh Irwan Hidayat kepada wakil alumni FK UGM angkatan 1983 dr Agus Santoso Budi SpBP. Ikut hadir dalam acara ini, Bupati Kabupaten Kulon Progo Drs H. Sutedjo, Direktur RSUD Nyi Ageng Serang dr Sandrawati Said, M.Kes, dan Dekan FKKMK UGM Prof dr Ova Emilia, M.Med.Ed, PhD, SpOG(K).

“Dengan adanya kegiatan ini, saya berharap dapat meningkatkan taraf hidup sekaligus menekan angka kebutaan karena katarak. Saya juga mengimbau, agar masyarakat dapat menghilangkan persepsi bahwa operasi katarak adalah sesuatu yang menakutkan. Karena satu-satunya cara untuk sembuh dari katarak hanya dengan operasi,” lanjut Irwan Hidayat.

Dr Sandrawati Said M.Kes mengatakan, selain operasi katarak, pihaknya juga menggelar baksos berupa operasi bibir sumbing. Kegiatan yang merupakan rangkaian kegiatan Dies Natalis FKKMK ke-74 ini, akan berlangsung selama 2 hari, (27-28/2/2020).

“Tentu harapan kami, kegiatan ini bukan saja dapat membantu masyarakat penderita katarak dan bibir sumbing, tapi dapat mendorong kesadaran warga agar sejak dini memeriksakan diri, apabila merasa ada gangguan terkait kesehatan, termasuk kesehatan mata,” kata Sandra.

Diakui, kasus katarak di Indonesia, masih sangat besar. Dan kecenderungannya akan selalu bertambah, seiring dengan semakin meningkatnya angka harapan hidup masyarakat.

“Sayang, masyarakat kita masih belum cukup memiliki kesadaran untuk sejak dini periksa kesehatan. Umumnya, mereka baru ke rumah sakit ketika kesehatannya sudah benar-benar terganggu,” lanjut Sandra.

Irwan menambahkan, bahwa operasi katarak gratis telah memasuki tahun ke-10 dan telah dilaksanakan di 27 provinsi, 211 kota/kabupaten, di 242 rumah sakit/klinik mata di seluruh Indonesia.

“Total yang telah dioperasi hingga Desember 2019 lalu berjumlah 54.000 mata,” pungkasnya. (SM)