Rancangan Tim UMY, Desain Jembatan Kokoh Serupa Anyaman Daun Kelapa Juara 2 KJI 2023

Rancangan Tim UMY, Desain Jembatan Kokoh Serupa Anyaman Daun Kelapa Juara 2 KJI 2023
Tim Abichandra dari UMY juara 2 kategori jembatan rangka baja berskala. (istimewa)

KORANBERNAS.ID, BANTUL -- Selain menjadi tuan rumah Kompetisi Jembatan Indonesia (KJI) 2023, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) juga ikut berpartisipasi mengirimkan satu timnya. Tim Abichandra dari UMY meraih juara 2 untuk kategori jembatan rangka baja berskala.

Jembatan ini memiliki rangka utama yang berbentuk segitiga dan saling menyatu menyerupai anyaman daun kelapa.

Muhammad Althaf selaku Ketua Tim Abichandra mengatakan timnya memerlukan waktu sekitar satu bulan untuk merancang jembatan ini dari awal sampai akhir.

“Kami memberi nama jembatan ini Sandya Niskala, merupakan jembatan tipe Warren Truss yang banyak digunakan di Australia dan wilayah lainnya. Kami terinspirasi oleh anyaman daun kelapa yang kuat dan indah dalam membuat struktur jembatan ini, yang bertujuan untuk menciptakan jembatan yang kokoh dan nyaman bagi penggunanya,” kata Althaf melalui keterangan tertulis, Senin (23/10/2023).

ARTIKEL LAINNYA: Muhammadiyah dan Aisyiyah Gelar Forum Inklusi Membahas Kesehatan

Althaf menjelaskan timnya telah melakukan riset dan perencanaan yang matang sebelum menemukan rancangan jembatan yang sesuai.

“Dalam menentukan tipe jembatan, kami mempertimbangkan berdasarkan beberapa tipe di antaranya adalah Warren Truss, K Truss dan Howe Truss," ujarnya.

"Kami melakukan riset menggunakan delapan model dari ketiga tipe jembatan ini, dan memutuskan untuk menggunakan tipe Warren Truss sebagai tipe jembatan yang lebih umum namun tetap mampu menahan beban yang sudah diestimasikan yaitu 400 kilogram,” tambah mahasiswa Teknik Sipil UMY ini.

UMY juga menjadi satu-satunya perguruan tinggi swasta dari seluruh juara dalam KJI 2023. Althaf pun mengaku tidak menyangka karena seluruh finalis memiliki rancangan jembatan yang unik dan bagus.

ARTIKEL LAINNYA: Santri Jadi Agen Perubahan Bangsa

“Menjadi juara sebenarnya di luar prediksi kami, mengingat jembatan Sandya Niskala yang kami rancang tidak memiliki desain yang terlalu eksentrik, namun lebih terkesan sederhana,” ungkapnya.

Dia berharap agar rancangan jembatan di Indonesia dapat lebih tepat guna.

“Jembatan Sandya Niskala yang kami rancang membutuhkan waktu sekitar dua jam untuk dirakit. Menurut saya, rancangan sebuah jembatan harus sesuai dengan profilnya agar lebih optimal selama pengoperasian, serta cukup menggunakan model jembatan yang sederhana,” kata Althaf. (*)