Putu Susastriawan Dikukuhkan jadi Gubes IST Akprind

Putu Susastriawan Dikukuhkan jadi Gubes IST Akprind
Anak Agung Putu Susastriawan menyampaikan pidato ilmiah saat dikukuhkan sebagai gubes IST Akprind bidang Ilmu Teknik Mesin di kampus setempat, Senin (27/11/2023). (istimewa)

KORANBERNAS.ID, YOGYAKARTA--Anak Agung Putu Susastriawan dikukuhkan sebagai guru besar (gubes) baru IST Akprind bidang Ilmu Teknik Mesin di kampus setempat, Senin (27/11/2023). Putu menjadi gubes kedua yang dimiliki IST Akprind.

Dalam upacara pengukuhan, sejumlah pejabat hadir. Sebut saja Kepala Bagian Umum LLDikti Wilayah V DIY, Taufiqurrahman,.Senat IST Akprind, Ketua Yayasan Pembina Potensi Pembangunan (YPPP), Sagoro Wedy, anggota Pembina YPPP Harjum Muharam, Ketua Pengawas YPPP Mahfud Sholihin, Harwin Saptoadi, Indarto dan Purnomo.

Putu dalam pidato ilmiahnya menyampaikan paparan berjudul “Aplikasi Teknologi Gasifikasi dalam Pemanfaatan Limbah Sekam Padi Sebagai Sumber Energi Baru Terbarukan Pembangkit Listrik Tenaga Biomassa”. Dalam paparannya, menyampaikan tentang pentingnya pemanfaatan Energi Baru Terbarukan (EBT) untuk mengurangi energi fosil.

Hal ini sesuai Peraturan Presiden No. 22 Tahun 2017 tentang Rencana Umum Energi Nasional. Sebab sebanyak 95 persen kebutuhan energi Indonesia masih dipenuhi dari bahan fosil dan hanya sebanyak 5 persen yang dipenuhi dari Energi Baru Terbarukan (EBT).

“Namun dengan sifatnya yang tidak dapat diperbaharui serta akibat pencemaran yang ditimbulkan terhadap lingkungan, maka perlahan-lahan penggunaan energi fosil harus dikurangi. Salah satu caranya adalah dengan meningkatkan pemanfaatan EBT,” paparnya.

Menurut Putu, Dewan Energi Nasional (DEN) merumuskan bauran EBT ditargetkan sebesar 23 persen pada tahun 2025 dan sebesar 31 persen pada tahun 2050. Salah satu potensi bioenergi di Indonesia yang bisa dikembangkan yaitu limbah biomassa sekam padi yang berasal dari limbah penggilingan padi.

Apalagi Produksi GKG mengalami peningkatan dari 54,42 juta ton pada tahun 2021 menjadi 54,75 juta ton pada tahun 2022 atau terjadi peningkatan 0,33 juta ton. Jika penggilingan gabah kering menghasilkan limbah sekam padi setara 30 persen berat gabah kering, maka tersedia potensi limbah sekam padi hampir mencapai 16,425 juta ton pada tahun 2022 dengan menggunakan nilai kalor sekam padi sebesar 13,39MJ/kg.

“Potensi energi termal dari limbah sekam padi hampir mencapai 220.000 MJ pada tahun 2022. Potensi EBT limbah sekam padi ini sangat menjanjikan untuk dikonversi menjadi bahan bakar Pembangkit Listrik Tenaga Biomassa (PLTBm) melalui teknologi gasifikasi,” paparnya.

Ketua Program Studi Magister Rekayasa Mesin IST Akprindi ini menyebutkan, Indonesia memiliki potensi energi baru terbarukan yang sangat besar untuk dimanfaatkan sebagai substitusi energi fosil. Salah satunya adalah bioenergi berupa limbah sekam padi.

Indonesia bahkan memiliki potensi limbah sekam padi hampir mencapai 16,425 juta ton atau setara 220.000 MJ potensi energi pada tahun 2022. Potensi energi baru terbarukan limbah sekam padi ini sangat menjanjikan untuk dikonversi menjadi bahan bakar sistem pembangkit listrik dengan teknologi gasifikasi.

Pria kelahiran Tabanan, Bali 8 Oktober 1977 ini menambahkan, produksi gas dari gasifikasi sekam padi dapat digunakan sebagai bahan bakar generator set untuk menghasilkan energi listrik dalam sistem pembangkit gasifier-genset skala kecil. Namun sistem pembangkit yang sangat berpotensi diaplikasikan di daerah-daerah pelosok seringkali belum ada jaringan listriknya.

“Diperlukan riset dan pemikiran yang berkelanjutan dalam pengembangan dan pemanfaatan energi baru terbarukan guna mencapai target bauran energi baru terbarukan sebesar 23 persen pada tahun 2025 dan 31 persen pada tahun 2050, khususnya adalah pengembangan sistem konversi energi biomassa limbah sekam padi menjadi bahan bakar gas,” imbuhnya.(*)