Punya Lahan 2,27 Hektar, Loman Park Hotel Yogyakarta Akan Jadi Destinasi Wisata Baru
KORANBERNAS.ID, YOGYAKARTA—Memiliki lahan seluas 2,27 hektar, Loman Park Hotel Yogyakarta di Jalan Affandi Yogyakarta, akan segera menjadi destinasi wisata alternatif bagi tamu. Tidak sekadar akomodasi, hotel yang beroperasi dalam naungan manajemen ATAP Hospitality di bawah naungan PT Anindya Mitra Internasional dan PT Jogja Wisata Istimewa ini, menyuguhkan fasilitas yang sangat lengkap.
Hotel ini akan segera beroperasi, ditandai dengan acara Re-branding Ceremony Loman Park Hotel Yogyakarta, 28 Oktober 2023. Acara ini akan menjadi titik awal bagi pengoperasian Loman Park Hotel, yang sebelumnya sempat beberapa kali berganti pengelola.
Acara re-opening ini akan dihadiri tamu undangan dari jajaran pejabat pemerintah, pimpinan perusahaan, serta perwakilan universitas terkemuka.
Acara akan dimulai pukul 18.00 WIB di area lobi hotel dengan pemotongan tumpeng oleh Direksi PT Jogja Wisata Istimewa yang diserahkan kepada Handono S. Putro selaku General Manager Loman Park Hotel Yogyakarta.
Para tamu akan disajikan hiburan tari ramayana yang memikat, fashion show dari fashion designer terkemuka, serta pameran lukisan para seniman yang tergabung dalam komunitas KHAT selama 3 bulan. Tentunya akan ada hidangan kuliner lezat yang diracik oleh Chef Akbar Septianto.
Karya batik, ikut dipajang memeriahkan acara re-branding Loman Park Hotel Yogyakarta. (istimewa)
General Manager Loman Park Hotel Yogyakarta Handono S Putro mengatakan, hotel bergaya arsitektur Jawa modern yang dibangun tahun 1995 ini, berkomitmen untuk mewujudkan langkah maju bersama masyarakat lingkungan sekitar.
Misinya untuk memperindah dan peduli dengan masa depan bumi. Mengusung tagline Care About Convenience, tindakan nyata 3R (Reuse, Reduce dan Recycle) akan turut diimplementasikan. Termasuk mengurangi penggunaan plastik di lingkungan hotel dan turut serta dalam gerakan sosial memperindah bumi seperti penghijauan, penanaman kembali serta kegiatan serupa lainnya.
“Jati diri Loman Park Hotel Yogyakarta bermuara pada pelestarian dua pondasi filosofi Jawa yaitu Hememayu Hayuning Bawana, yang berarti memperindah keindahan dunia, dan Ambrasta Dur Hangkara yang artinya memberantas sifat kemungkaran. Konsep adiluhung ini telah mengakar di dalam budaya Jawa, menciptakan nuansa hangat dan nyaman yang menjadi ciri khas warisan leluhur, dan terbukti kokoh bertahan selama ratusan tahun,” katanya.
Handono berharap, Loman Park Hotel Yogyakarta dapat menjadi nafas hospitality yang penuh kedamaian dengan penguatan kearifan lokal budaya Jawa yang ramah lingkungan. Ke depannya, kehadiran hotel tersebut akan menjadi destinasi alternatif pariwisata baru yang unik dan menarik. (*)