Puluhan Hotel Nyalakan Tanda Cinta untuk Pariwisata DIY

Puluhan Hotel Nyalakan Tanda Cinta untuk Pariwisata DIY

KORANBERNAS.ID, YOGYAKARTA -- Sebuah aksi solidaritas dan kepedulian terhadap kondisi pariwisata Yogyakarta bertajuk From Jogja With Love digiatkan oleh dunia perhotelan Yogyakarta. Aksi solidaritas ini berupa sinyal tanda cinta yang dilakukan dengan menyalakan beberapa lampu kamar hotel masing-masing hingga membuat bentuk hati/cinta. Aksi ini secara serempak dilaksanakan sejak Sabtu, (4/4/2020) mulai pukul 19.00 hingga 21.00 WIB.

Lambang cinta yang menyala adalah gambaran dari secercah harapan yang dilandasi semangat para hotelier yang tak pernah padam. Harapan dan semangat ini disampaikan kepada semua stakeholder pariwisata di Yogyakarta, baik pelaku, pemilik dan pemangku pemerintahan.

Novi Soesanto, koordinator aksi sekaligus mewakili seluruh hotel di Yogyakarta, menyampaikan aksi ini dilakukan serentak oleh puluhan Hotel yang ada di Yogyakarta dengan maksud membawa misi sebagai simbol empati, semangat energi kebersamaan, dan harapan agar pariwisata Yogyakarta dapat segera kembali menapaki babak baru yang semakin gemilang.

“Jogja itu unik dan otentik, sehingga ini yang mengilhami kami sebagai salah satu komponen dunia pariwisata untuk melakukan sebuah gerakan bersama yang vokal dan positif, dengan harapan untuk mengakselerasi optimisme para pelaku dan pegiat pariwisata, utamanya dari dunia perhotelan dan menggairahkan kembali roda pariwisata Jogja,” tuturnya.

Selama ini, lanjut Novi, Yogyakarta dikenal dengan daya tarik wisata sejarah, simbol keagungan budaya Jawa dan menjadi kota yang unik, yang selalu dirindukan untuk dikunjungi wisatawan domestik hingga mancanegara.

Novi menambahkan, “kita harus bersama dalam sebuah langkah nyata penuh cinta dari hati untuk terus berjuang karena kita adalah satu nafas dalam pariwisata. Aksi solidaritas ini setidaknya bisa menyebarkan ketenangan bagi masyarakat Jogja dalam situasi saat ini. Lambang cinta dari hotel-hotel Jogja menerangi syahdunya malam melambangkan semangat untuk bangkit kembali, dan semangat berjuang untuk esok yang lebih cerah.”

"Beberapa hotel di kota dan negara lain memang telah melakukan hal yang sama, dengan menyematkan tanda hati pada bangunannya. Namun di Yogyakarta dilakukan dengan cara berbeda, yaitu secara serempak selama satu jam sejak Sabtu lalu," imbuhnya.

General Manager yang bersatu menginisiasi aksi ini sepakat melanjutkan menyalakan tanda hati dari Yogyakarta ini hingga waktu yang tidak ditentukan sesuai kebijakan masing-masing hotel. Artinya, kebersamaan dan semangat ini akan menguatkan seluruh pekerja hotel dalam situasi yang tak menentu saat ini, sekaligus mewujudkan kebanggan sebagai bagian dari penggerak utama roda ekonomi Yogyakarta, yaitu pariwisata.

“Yogyakarta sedang rehat dari hingar bingar dan canda tawa. Namun dengan terangnya tanda cinta kami para di industri perhotelan, Yogyakarta akan selalu menjadikan kota yang dirindu kembali meraih canda tawa seperti sediakala. Geliat pariwisata Yogyakarta akan segera tumbuh kembali, dan membawa kota ini dan seluruh warganya kembali tersenyum,” pungkas Novi.

Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) DIY, Deddy Pranowo Eryono, saat dihubungi, Jumat (03/04/2020), menambahkan beberapa hotel di DIY menerapkan sistem stay 14 hari. Menerima tamu tapi harus 14 hari. Paket ini sesuai dengan protokol Covid-19. Harganya beragam, ada yang Rp 3 juta hingga Rp 6 juta. Kebanyakan hotel bintang.

"Tapi hotel non bintang juga ada. Biasanya kalau non bintang, menerapkan itu karena masih ada tamu yang harus stay di situ karena kondisinya belum normal," imbuhnya.

"Aksi menyalakan simbol hati ini ingin menyampaikan bahwa kita masih punya kehidupan dan jantung yang berdetak. Menyalakan lampu love ini untuk menunjukkan bahwa hotel dan restoran di Jogja masih hidup," tutupnya. (eru)