Protects Borobudur Olah Sampah Secara Berkelanjutan

Protects Borobudur Olah Sampah Secara Berkelanjutan

KORANBERNAS.ID,MAGELANG - Sampah selalu dan semakin menjadi permasalahan di muka bumi. Tidak hanya sampah di rumah tinggal, perkotaan dan tempat-tempat umum, permasalahan sampah juga menghantui kawasan cagar budaya.

Candi Borobudur salah satunya, wisatawan yang belum sepenuhnya sadar membuat kawasan super prioritas ini menyumbang 4 ton sampah setiap hari.

"Empat ton sampah tersebut tidak hanya sampah organik seperti daun namun juga plastik dan kayu," ujar Heti Herawati, Dirut Pemasaran Pelayanan dan Pengembangan PT Taman Wisata Candi (TWC), dalam diskusi Protects Borobudur di Manohara, Selasa (25/10/2022).

Lebih lanjut, Hesti menjelaskan, persoalan sampah ini adalah tanggungjawab bersama, Selain kesadaran pengunjung yang perlu ditingkatkan, pihaknya juga menggandeng UMKM di sekitar Borobudur dan menjalin kerjasama dengan pihak-pihak swasta.

Pemilahan jenis sampah sudah dilakukan sejak awal, sejak pengunjung akan membuang sampah mereka, pihaknya menyediakan tempat sampah yang membedakan sampah anorganik dan organik. Khusus untuk sampah organik akan diolah menjadi kompos.

Sampah-sampah di kawasan candi seluas 85 hektar dikumpulkan. Sampah organik dicacah, ditimbun dan difermentasi serta disaring menjadi kompos kemudian digunakan untuk pupuk seluruh tanahan di kawasan Candi Borobudur.

"Kompos yang dihasilkan kemudian dijadikan pupuk untuk tanaman di kawasan candi dan masyarakat di sekitar candi, dengan demikian bisa mengurangi penggunaan pupuk kimia," jelasnya.

Namun hingga saat ini pengolahan sampah masih mengalami kendala. Terutama karena kompos yang dihasilkan belum bisa memenuhi kebutuhan pupuk di lahan seluas 85 hektar Candi Borobudur.

Sedangkan sampah anorganik seperti plastik dan kayu diolah menjadi kerajinan. Pengelola kawasan Candi Borobudur menggandeng UMKM untuk mengolah sampah-sampah anorganik tersebut.

"Kita bentuk lagi untuk dijadikan craft atau kerajinan bersama. Pihak swasta seperti AJE Indonesia kami ajak memberikan workshop kepada UMKM untuk pengolahan sampah plastik dan kayu," jelasnya.

AJE Indonesia Company Limited kini bekerja sama dengan PT. Taman Wisata Candi dalam proyek pembangunan berkelanjutan untuk melestarikan Taman Purbakala Candi Borobudur di Kompleks Candi Borobudur, Magelang.

Candi Borobudur sudah ada sejak abad ke-9 dan merupakan candi Budha terbesar di dunia. Candi Borobudur sudah memasuki dekade ke-3 sebagai salah satu World’s Heritage Sites diantaranya banyak situs sejarah di seluruh dunia.

"Bentuk kerjasama untuk proyek green tourism ini akan mencakup promosi, kampanye hijau bersama, dan proyek pengelolaan sampah di mana AJE Indonesia Company Limited akan menanggung semua biaya," kata Fabian Daniel Mosquera Vera, Presiden Direktur AJE ASEAN.

Fabian melanjutkan, pihaknya berkomitmen penuh pada tujuan keberlangsungan proyek di mana pun beroperasi dan sangat percaya pada keseimbangan bisnis, kesehatan kota, dan inklusivitas ruang hidup, di mana orang dan bisnis hidup berdampingan secara efektif.

“Dengan maksud strategis untuk mengembalikan kebanggaan salah satu World’s Heritage Sites dan menghidupkannya kembali. Visi ini juga relevan dengan cara baru World’s Heritage Sites dilindungi di seluruh dunia,” tandasnya.(*)