Pramuka Sejati Tak Kenal Hambatan

Pramuka Sejati Tak Kenal Hambatan

KORANBERNAS.ID -- Satuan Komunitas Nasional Sekawan Persada Nusantara (Silbinas Sako SPN) menggelar perkemahan di Bumi Perkemahan Dewa Ruci. Acara ini menghasilkan Deklarasi Yogya oleh Waka Kwarnas Kingkin Surose bersama kakak-kakak pembina Sako SPN.

Ketua Pinsako SPN Edwin Sumiroza dalam penutupan perkemahan, kemarin mengungkapkan banyak hal yang diperbincangkan. Mulai dari tantangan alam, keterbatasan sarana dan prasarana, hingga kebutuhan makanan dan kesehatan yang dipenuhi secara mandiri. Namun hal itu tidak menjadi hambatan untuk menjadi pramuka sejati yang tri sukses, yakni alim-faqih, berakhlak mulia, dan mandiri.

“Telah dilaksanakan Silbilnas, kakak-kakak izin kepada pangkalannya, melakukan pengembaraan dan tiba 20 November pagi, membangun tapak kemah hingga mengikuti semua rangkaian kegiatan. Semua yang hadir ada 1.014 peserta,” ujarnya.

Edwin menjelaskan, peserta Silbinas Sako SPN 2019 berangkat dari tempat asal membawa baju layak pakai untuk dijual di pasar warga. Dalam hitungan 2 jam, pakaian-pakaian itu habis terjual. Edwin Sumiroza menyampaikan, uang hasil penjualan telah dishodaqohkan untuk warga sekitar bumi perkemahan dan lingkungan Desa Piring, Bantul.

Pembukaan dimeriahkan dengan beberapa penampilan pencak silat Persinas ASAD juga flash mop berupa tarian Hanoman yang merupakan tarian khas dari DI Yogyakarta. Hal ini dimaksudkan untuk memperkenalkan kepada peserta tentang budaya dari DI Yogyakarta. Turut hadir GKR Mangkubumi, Waka Kwarnas Kingkin Suroso, Bupati Bantul Drs. H. Suharsono. Mereka turut pula melakukan seremoni pembukaan dengan menanam pohon.

Penanaman pohon dilakukan di halaman Bumi Perkemahan Dewa Ruci. Sekitar 241 bibit pohon sudah ditanam dan 2.200 bibit pohon diserahkan pada warga sektar. Peserta Silbinas Sako SPN turut melakukan bersih-bersih pantai sebagai bagaian dari kampanye Indonesia Bebas Sampah 2025.

Kegiatan sosial lainnya adalah pelatihan keorangtuaan atau parenting skill yang dilaksanakan di Masjid al Mu’minu, Piring Jepit, Murtigading, Sanden, Bantul yang dibawakan oleh Nana Maznah, Sahabat Keluarga Kemendikbud.

Seminar ini selain diikuti peserta Silbilnas Sako SPN 2019, juga diikuti warga sekitar. Dalam acara parenting skill, peserta membagi pula sembako dan bibit pohon.

“Saya menyadari ada dinamika yang luar biasa. Seluruh elemen yang terlibat memiliki proses untuk meningkatkan kapasitas masing masing. Kami juga meminta maaf juga kekurangan ekspektasi dari kakak kakak. Kami juga mengucap syukur di 8 Sakocab SPN di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) yang turut mendukung kegiatan ini,” ujarnya.

Dari kegiatan Silbinas Sako SPN, lahirlah deklarasi Yogya dari Wakil Ketua Kwarnas Kingkin Suroso. Isi Deklarasi Yogya antara lain pertama, pencak silat menjadi olahraga wajib bagi setiap anggota Pramuka. Kedua, Ajaran agama dan budaya dapat beriringan selagi tak bertentangan dengan akidah. Ketiga, disusun buku saku enam tabiat luhur dalam Dasa Darma Pramuka.

Pramuka sejati, Pramuka yang menjalankan Satya dan Darma Pramuka dalam kehidupan sehari hari. Peserta diharapkan dapat membina dan memandu hingga generasi Indonesia memiliki karakter profesional religius.

“Kami bangga ditunjuk sebagai tuan rumah dan ini merupakan penghormatan. Karena menjadi tuan rumah, berarti memberi kesempatan kami untuk beramal saleh,” ungkapnya.(*/yve)