Populasi Sapi dan Kerbau Berkembang Pesat

Populasi Sapi dan Kerbau Berkembang Pesat

KORANBERNAS.ID, BANTUL --  Sebagai daerah pertanian, keberadaan ternak sapi dan kerbau kini menjadi andalan Kabupaten Bantul untuk meningkatkan pendapatan masyarakat. Inovasi maupun program pendampingan dari dinas terkait diharapkan mampu meningkatkan populasi rajakaya, berkembang pesat.

Bupati Bantul Abdul Halim Muslih saat me-launching Program Sapi Kerbau Komoditas Andalan Negeri atau Sikomandan di Kelompok Ternak Sidodadi Krajan Kalurahan Poncosari Kapanewon Srandakan, Senin (5/4/2021), mengatakan Program Sikomandan yang dikoordinasikan Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan (PPKP) perlu disambut baik. “Harapan saya produktivitas peternakan terus meningkat dalam rangka menuju Indonesia swasembada daging pada 2026,” kata Halim.

Hadir dalam kesempatan itu Ketua Komisi B DPRD Bantul Wildan Nafis, Kepala Dinas PPKP Yus Warseno, Panewu Srandakan Anton Yulianto dan jajaran Muspika Srandakan, Lurah Poncosari Supriyanto, Dukuh Krajan Pagiyanto maupun pengurus dan anggota kelompok Ternak Sido Dadi serta tamu undangan.

Menurut bupati sektor pertanian merupakan penyumbang Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) terbesar selain indutri dan pariwisata. Maka inovasi pada sektor ini harus dilakukan. Rakyat Bantul yang menghuni sektor pertanian  juga harus  menjadi sasaran prioritas pembangunan tanaman pangan, holtikultura,  peternakan, perikanan dan kelautan.

“Besar harapan saya kepada DPRD Bantul agar memberikan dukungan sehingga pertanian bisa meningkat produktivitasnya termasuk salah satunya dengan pengembangan peternakan,” kata bupati.

Bantul memiliki potensi besar sektor peternakan. Tercatat 171 bakul sate kambing dan banyak pemotongan hewan. Tidak salah Bantul merupakan pusat ternak Provinsi DIY. Fakta tahun 2020  di kabupaten itu target Inseminasi Buatan (IB) 15.645 terealisasi 39.380 IB.  “Ini artinya terlampaui target hingga 252 persen,” katanya.

Capain pemeriksaan kebuntingan (PKB) dari target 15.645 terealisasi 16.080 atau  103 persen. Kelahiran sapi dari target  8.761  ekor terealisasi 13.199 atau  mencapai 151 persen. “Terima kasih kepada semua pihak, kepada inseminator yang bekerja tak kenal lelah untuk pengembangan sapi di Bantul,” katanya.

Tidak kalah pentingnya, industri olahan makanan seperti frozen food juga bermunculan. Ini artinya butuh dukungan produk peternakan yang memadai. “Maka  cita-cita Bantul menjadi kawasan industri terkemuka harus kita bangun bersama baik itu sektor pertanian, industri dan pariwisata agar  berkembang demi kesejahteraan,” kata Halim. (*)