Sapi Puluhan Ekor Bergejala LSD, Kandang Harus Bersih

Sapi Puluhan Ekor Bergejala LSD, Kandang Harus Bersih

KORANBERNAS.ID, KLATEN – Sapi sejumlah 77 ekor di Kabupaten Klaten mengalami gejala atau suspek penyakit Lumpy Skin Desease (LSD) atau benjolan pada kulit.

Ternak itu ada di enam kecamatan yakni Tulung 55 ekor, Jatinom 14 ekor, Ceper 4 ekor, Kemalang 2 ekor serta Bayat dan Klaten Utara masing-masing satu ekor.

Kepala Bidang Peternakan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Klaten, Triyanto, mengatakan semua ternak yang suspek itu telah diobati.

Sedangkan upaya mengantisipasi penyebaran penyakit tersebut dilakukan penyemprotan, pengobatan dan menjaga kebersihan lingkungan kandang. "Pengobatan terhadap gejala. Kalau sudah sembuh baru divaksin," katanya, Rabu (18/1/2023).

Selain itu, kata dia, kunci dari semuanya adalah tetap menjaga lingkungan kandang yang bersih agar terbebas dari lalat dan nyamuk. Sebab virus LSD dibawa oleh lalat dan nyamuk.

"Kalau di kandang ada sampah perlu dibakar," ujarnya. Pihaknya juga telah mengedukasi peternak melalui kelompok maupun Petugas Penyuluh Lapangan (PPL).

Terkait adanya sapi puluhan ekor di Kabupaten Klaten yang suspek LSD, petugas gabungan dari Dinas Pertanian setempat, Camat Prambanan dan Forkompimcam Prambanan mengunjungi Pasar hewan Prambanan saat pasaran hari Selasa (17/1/2023). Saat kunjungan tersebut tidak ditemukan ternak yang suspek LSD.

Penanggung Jawab Kesehatan Hewan Wilayah Kecamatan Prambanan, Margito, menjelaskan tanda-tanda klinis ternak sapi suspek LSD yakni terdapat benjol-benjol pada kulit, alat reproduksi pada mukosa dan leleran di hidung, penurunan produksi susu pada sapi atau kerbau laktasi, demam tinggi (dapat mencapai 41 derajat celsius).

Bilamana melihat tanda-tanda itu, peternak diimbau segera memisahkannya dengan ternak yang lain, memantau kesehatan sapi atau kerbau yang dicurigai setiap hari, membatasi lalu lintas ternak dari dan ke peternak.

Kemudian, tidak menjualnya serta mengkonsultasikannya dengan petugas kesehatan hewan untuk pengobatan ternak yang sakit. (*)