Berlangsung Hingga 24 Mei, Jogja Food & Beverage Expo Buka Peluang UMKM Jogja Perluas Jaringan

pameran ini berlangsung pada 21–24 Mei 2025, menghadirkan sinergi antar sektor yang saling melengkapi, sekaligus menciptakan ekosistem terpadu bagi pelaku industri makanan, minuman, teh, pengemasan, dan percetakan.

Berlangsung Hingga 24 Mei, Jogja Food & Beverage Expo Buka Peluang UMKM Jogja Perluas Jaringan
Pembukaan even Food & Beverage Expo 2025 di JEC. (warjono/koranbernas.id)

KORANBERNAS.ID, YOGYAKARTA—Staf Ahli Gubernur DIY Dr Sukamto, secara resmi membuka even Jogja Food & Beverage Expo 2025 di Jogja Expo Center (JEC), Rabu (21/5/2025). Acara yang akan berlangsung hingga 24 Mei ini, diharapkan akan mendorong para pelaku industri kreatif dan UMKM di DIY untuk memperluas jejaring.

Membacakan sambutan Gubernur DIY, Sukamto mengatakan, pameran ini bukan sekadar ruang promosi dan temu bisnis. Melainkan menjadi penegasan kembali semangat Jogja sebagai kota yang punya semangat tradisi dan inovasi.

“Kami berharap, pameran ini mampu mempertemukan para pelaku UMKM, produsen, inovator dan pemangku kepentingan dari berbagai sektor. Kita terus mendorong kearifan lokal bisa seiring dengan kemajuan teknologi. Para pelaku usaha berkesempatan untuk memperluas jejaring global, sekaligus tetap menjaga jati diri bangsa,” katanya.

Pameran yang diselenggarakan oleh Krista Exhibitions ini, terbuka untuk umum. Pameran diselenggarakan secara bersamaan dengan Jogja Pack & Process Expo, Jogja All Tea Expo, dan Jogja Printing Expo 2025. Keempat pameran ini berlangsung pada 21–24 Mei 2025, menghadirkan sinergi antar sektor yang saling melengkapi, sekaligus menciptakan ekosistem terpadu bagi pelaku industri makanan, minuman, teh, pengemasan, dan percetakan.

Daud D. Salim, CEO Krista Exhibitions, dalam sambutannya saat membuka pameran menyampaikan, Jogja Food & Beverage Expo 2025 ini merupakan langkah strategis dalam mendorong pertumbuhan industri makanan dan minuman di wilayah Yogyakarta. Pameran diselenggarakan sebagai wadah promosi, kolaborasi, dan pengembangan bisnis meliputi makanan, minuman, kemasan, hingga teh.

Dr Sukamto bersama Daud D Salim mencoba minuman hasil kreasi UMKM peserta Food & Beverage Expo 2025. (warjono/koranbernas.id)

“Kami berharap pameran ini dapat memperkuat potensi lokal Yogyakarta agar semakin kompetitif di pasar nasional maupun global,”ungkapnya.

Jogja Food & Beverage Expo 2025, Jogja All Tea Expo 2025 dan Jogja Pack & Process Expo 2025 hadir sebagai platform strategis untuk menampilkan berbagai inovasi, teknologi, dan tren terkini dalam industri makanan, minuman, pengolahan, dan kemasan.

Pameran ini menjadi titik temu antara pelaku industri di seluruh rantai pasok mulai dari produsen bahan baku, manufaktur, distributor, hingga UMKM dengan pembeli potensial, mitra dagang, dan investor dari dalam maupun luar negeri.

Even ini menghadirkan lebih dari 150 peserta, termasuk 40 pelaku UMKM. Mereka menampilkan produk-produk unggulan dari sektor makanan, minuman, kemasan, hingga percetakan. 

Dengan target 12.000 pengunjung selama empat hari pelaksanaan, pameran ini menjadi etalase kekayaan kuliner Nusantara sekaligus ajang bertemunya inovasi industri dari berbagai penjuru dunia. Selama empat hari penyelenggaraan, pengunjung akan disuguhkan beragam program edukatif dan interaktif yang dirancang untuk memperkaya wawasan, mengasah keterampilan, serta membuka peluang kolaborasi bisnis lintas sektor. 

“Salah satu program menarik adalah Bakat Boga Challenge, sebuah kompetisi memasak hasil kolaborasi dengan Association of Culinary Professionals (ACP), yang melibatkan 50 peserta dalam meracik kreasi kuliner berbahan lokal secara inovatif dan autentik,” kata Daud.

Even ini, lanjut Daud, juga menghadirkan Workshop Pastry & Bakery Culinary menghadirkan kelas praktis bersama chef profesional dengan topik aplikatif seperti Butter Cookies for Competition, Gelato Pastry untuk Bisnis, dan Chocolate Drinks. Program ini ditujukan bagi pelaku usaha, pemula, maupun pencinta kuliner yang ingin mengasah keterampilan pastry secara langsung. 

Juga digelar seminar dan workshop industri yang mengupas tren pasar makanan dan minuman, inovasi bahan baku, strategi pemasaran digital, hingga praktik keberlanjutan yang relevan dengan perkembangan industri makanan dan minuman saat ini. 

“Ini akan memperdalam pengetahuan dan pemahaman peserta terkait industri ini,” pungkas Daud. (*)