Polisi Kantongi Data, Kenapa Masih Sering Terjadi? Ini Sebabnya

Polisi Kantongi Data, Kenapa Masih Sering Terjadi? Ini Sebabnya

KORANBERNAS.ID -- Kapolda DIY Irjen Polisi Asep Suhendar menyebutkan kasus klitih sejatinya sempat menurun di tahun 2017 dan 2018. Namun diakui jenderal polisi bintang dua itu, kasus kenakalan dan kejahatan jalanan yang dilakukan remaja dan pelajar atau yang populer dengan sebutan klitih, mulai meningkat di tahun 2019 lalu.

“Dalam setahun terakhir ini ada 40 kasus yang kita tangani, dan di bulan Desember (2019) sampai Januari, dalam dua bulan ini, ada sekitar lima kasus,” kata Kapolda, Selasa (4/2/2020) siang, usai menghadiri Focus Group Discussion (FGD) tentang persoalan klitih di Mapolda DIY.

Dari data yang terungkap, Irjen Polisi Asep Suhendar, menyatakan, jajarannya telah mengantongi pemetaan wilayah yang terbilang rawan aksi klitih. “Ada, sebetulnya ada di wilayah Sleman, Bantul dan Kota Yogyakarta. Sebetulnya anggota sudah tahu titik-titik mereka kumpul, kemudian rute-rute untuk melakukan kejahatan itu,” ujar Asep Suhendar.

Sebagai pejabat Kapolda yang baru, Asep Suhendar, merasa agak bingung tentang beragamnya motif pelaku klitih yang banyak berstatus pelajar ataupun remaja putus sekolah. Pria asal Jawa Barat itu menerima data motif pelaku melakukan aksi pembacokan dan penganiayaan dengan mengendarai sepeda motor beragam.

“Sebetulnya nggak tahu saya ini maunya apa. Ini kan jalan (bermotor) kemudian ketemu orang langsung tebas dan lari. Dari yang kita tangkap, ada motif ingin menguasai hape, ada juga yang hanya untuk aktualisasi diri,” tutur Kapolda pengganti Irjen Polisi Ahmad Dofiri itu.

Kapolda Irjen Polisi Asep Suhendar menjelaskan, meski sudah memetakan kerawanan klitih, ia mengaku masih saja ada kasus yang terjadi. Asep pun melontarkan teori balon ketika memberantas kejahatan.

“Dan sudah dilakukan patroli sebetulnya, biasa kalau di dalam teori polisi itu ada namanya teori balon. Balon itu kalau balonnya panjang, kita pencet di sini, dia (balon) lari ke sana. Kita pencet di sana, dia lari ke sini. Kita (operasi) kenceng dia pasti sembunyi, ketika kita kendor, dia muncul,” tandasnya.

Polda DIY kini mulai menggelar operasi berkesinambungan dengan melakukan patroli, operasi narkoba serta mekanisme pencegahan dengan melakukan penyuluhan ke sekolah-sekolah dan menggiatkan lagi program Satu Sekolah Dua Polisi (SSDP).(yve)