Polbangtan YoMa Jalin Kerjasama di The Jumputan Festival 2020

Polbangtan YoMa Jalin Kerjasama di The Jumputan Festival 2020

KORANBERNAS.ID, JOGJA -- Politeknik Pembangunan Pertanian Yogyakarta Magelang (Polbangtan YoMa) melaksanakan penandatanganan kerjasama dengan Pemerintah Kota Yogyakarta di The Jumputan Festival 2020 di sepanjang Jalan Batikan, Tahunan, Umbulharjom, Kota Yogyakarta, Sabtu (29/02/2020)

Direktur Polbangtan YoMa, Dr. Rajiman, SP., MP  bersama Noor Arafat, Kepala Bagian Tata Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Kota Yogyakarta mewakili Pemkot menandatangi MoU Tri Dharma Polbangtan YoMa dalam menerapkan Pengabdian Masyarakat di Umbulharjo Kota Yogyakarta.

“Kami berusaha mencetak pengusaha pertanian, mencetak petani milenial. Civitas akademika Polbangtan YoMa siap mengadakan pelatihan dan bimbingan teknis (bimtek) serta pendampingan. Tidak hanya dosen, mahasiswa Polbangtan YoMa akan dilibatkan pada pengabdian masyarakat," jelas Rajiman.

Rajiman menyampaikan, di era Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL), tujuan pembangunan pertanian terbagi tiga. Yaitu menyediakan pangan untuk 267 juta jiwa penduduk Indonesia dan  meningkatkan kesejahteraan petani. 

"Selain itu meningkatkan ekspor tiga kali lipat," ungkapnya.

Bahagia Tarigan selaku Ketua Panitia Festival mengungjapkan Kelurahan Tahunan mempersembahkan The Jumputan Festival 2020 di sepanjang Jalan Batikan, Tahunan, Umbulharjom, Kota Yogyakarta barat Kampus Polbangtan YoMa.

Festival ini diisi dengan bazar Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Juga

 dimeriahkan dengan fashion show, penyuluhan, pasar tani, pentas budaya dan pentas seni berupa seni tari, wayang cakruk dan Genk Cobra. 

“Untuk tahun ini, Jumputan Festival lebih meriah, sebanyak 113 stand mengisi Bazar UMKM. Padahal tahun sebelum hanya 60an stand Bazar UMKM,” ungkapnya.

Menurut Bahagia, festival tahun ini digelar dengan melibatkan dan kolaborasi seluruh Kelurahan se-Kecamatan Umbulharjo. Pegiat seni dan budaya kita libatkan. UMKM pengisi stand Bazar tidak hanya menawarkan produk batik jumputan dari pengrajin Kampung Tahunan, namun juga diisi produk kuliner, pertanian dan tanaman hias, pakaian, kosmetik produksi rumahan dan berbagai kebutuhan rumah tangga”, ujar Sugiarti, Lurah Tahunan. 

Sementara Octo  mengharapkan bahwa kegiatan Festival Jumpatan tahun ke-2 sebagai ajang menunjukan hasil industri kreatif Kota Yogyakarta guna mengembangkan potensi ekonomi masyarakat, membangun kewirausahaan, dan mampu mengentaskan kemiskinan Kota Yogyakarta.

“Kegiatan pertumbuhan ekonomi di kampung perkotaan, harus kita dukung, kita sinergikan antar pemerintah, masyarakat, dan dunia usaha”, kata Octo. (*/yve)