PKK jadi Penggerak Kesehatan Selama Pandemi
KORANBERNAS.ID, YOGYAKARTA -- Pada masa pandemi Covid-19 ini, Tim Penggerak (TP) Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) di DIY harus mampu menjadi ujung tombak kesehatan keluarga. Karenanya para ibu dan perempuan di DIY diharapkan melakukan gerakan untuk mengantisipasi pandemi Covid-19.
Gerakan PKK terutama di bidang penanggulangan penyakit menular di seluruh kabupaten/kota di DIY secara simultan tersebut bisa disesuaikan kondisi masing-masing wilayah. Gerakan tersebut sekaligus mencerminkan Keistimewaan DIY di mana warganya yang istimewa dan mentaati perintah Gubernur DIY yang merupakan panutan warga DIY.
"Saya agak ngomel kok PKK tidak disentuh untuk bergerak ke bawah, belum ada yang menyentuh ibu-ibu agar bergerak signifikan hingga saat ini sehingga perlu melibatkan TP PKK untuk menggerakkannya. Gerakan ini tidak hanya terjadi di DIY saja, tetapi di seluruh Indonesia sebab kalau ada yang datang dari luar DIY tetap kita akan berimbas," papar Ketua TP PKK DIY GKR Hemas sebagai Keynote Speech dalam Peringatan Hari Kesatuan Gerak (HKG) PKK Ke-49 bertema 'Keluarga Pelopor Perubahan Menuju Indonesia Maju' di Gedung Pracimosono Kepatihan, Rabu (17/3/2021)
Menurut Hemas, TP PKK berkeinginan bisa lebih lagi melibatkan seluruh perempuan di DIY sampai dasawisma agar konsisten dalam menghadapi pandemi. Para perempuan bisa bergerak mulai dari lingkungan sampai masuk ke dalam rumah melakukan gerakan untuk mengantisipasi penyebaran Covid-19.
TP PKK DIY tengah membangun strategi guna melindungi para keluarga DIY untuk bisa melakukan antisipasi penularan Covid-19. Hal ini penting mengingat arus mudik menjelang Lebaran. Gerakan Jaga Warga di DIY harus benar-benar berperan optimal dalam mendata setiap warga yang datang dari luar daerah yang masuk di lingkungannya.
"Saya kira dengan DIY yang istimewa seharusnya masyarakatnya harus lebih istimewa. Karena mereka tetap bisa menjaga dan mentaati apa yang telah diperintahkan Gubernur DIY menjadi panutan yang sangat diharapkan bagi warga DIY," paparnya.
Sementara Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X mengungkapkan, keluarga wajib berfungsi dengan baik, karena dalam keluarga generasi baru memperoleh nilai-nilai dan norma-norma yang sesuai dengan harapan masyarakat. Berfungsinya keluarga dengan baik merupakan hal utama bagi kelangsungan suatu masyarakat. Hal inilah yang diharapkan bisa selalu menjadi pertimbangan utama dan pertama dalam setiap gerak PKK.
"Lewat keluarga masyarakat bisa memperoleh dukungan yang diperlukan. Sebaliknya, keluarga hanya dapat bertahan jika didukung oleh masyarakat luas. Dengan demikian, keluarga dan masyarakat harus saling mendukung dalam banyak hal, di mana PKK dapat melakukan peran sentralnya," paparnya.
PKK merupakan gerakan nasional yang tumbuh dari, oleh dan untuk masyarakat, dengan kaum perempuan sebagai mainstream dan motor penggeraknya. Karenanya PKK diharapkan dapat menunjukkan diri sebagai gerakan yang memang inspiratif dan adaptif terhadap situasi lokal. Hal ini menunjukkan pula bahwa PKK mempunyai misi dan visi jauh ke depan, antisipatif, sekaligus aspiratif terhadap dinamika perubahan, terutama oleh dampak Covid-19.
"Keluarga DIY harus siap memasuki keadaan baru (new normal) yang menghadirkan tantangan berbeda dari suasana keluarga dan masyarakat pada masa sebelumnya. Dalam mengantisipasi tantangan dan peluang terhadap kiprah dan citra PKK pada masa pandemi, sudah sewajarnya jika PKK dapat secara obyektif mengadakan penilaian menyeluruh untuk mencermati berbagai aspek perubahan yang berkembang di masyarakat," ungkapnya.
Ketua Panitia HKG PKK ke-49 Tahun 2021 DIY GKBRAy Paku Alam X mengatakan puncak peringatan HKG PKK ke-49 tahun ini diselenggarakan di tengah pandemi Covid-19, sehingga beberapa kegiatan diberikan secara simbolis. Kegiatan peringatan HKG PKK Tahun 2021 yang dilakukan di antaranya, pemberian penghargaan kader PKK sebanyak 100 paket.
Penghargaan ini diberikan sebagai bentuk penghargaan terhadap kader di tingkat Kelurahan yang telah berkarya selama 10 tahun tanpa henti dan diutamakan sebagai kader penggiat Covid-19. Selain itu pemberian bantuan modal usaha peningkatan pendapatan dalam keluarga diberikan kepada 50 kelompok masing-masing Rp 2 juta. Bantuan modal ini diberikan untuk mendorong agar usaha ekonomi keluarga melalui usaha kelompok.
"Sehingga dapat mempertahankan usahanya di masa pandemi," ungkapnya.
Pada peringatan HKG PKK ke-49 Tahun 2021 ini diselenggarakan pula Webinar Kesehatan dengan narasumber Sri Aminah selaku ibu rumah tangga, penggiat PKK dan dokter anak, Rimawan Pradiptyo selaku Ketua Departemen Ilmu Ekonomi FEB UGM dan inisiator Sonjo serta Tirta Mandira Hudi selaku dokter, relawan Covid-19 dan pegiat UMKM. (adv)