Pistol dari Kampus Ini Mampu Bunuh Virus Corona

Pistol dari Kampus Ini Mampu Bunuh Virus Corona

KORANBERNAS.ID, JOGJA -- Berbagai upaya dilakukan untuk mengatasi pandemi COVID-19 yang saat ini telah menyerang lebih dari 41.431 kasus masyarakat Indonesia. Salah satunya dilakukan para peneliti dari Universitas Ahmad Dahlan (UAD). Dua peneliti dari Pusat riset CIRNOV Universitas Ahmad Dahlan (UAD), yakni Prof Hariyadi dan ahli mikrobiologi UAD, Drs Hadi Sasongko MSi membuat pistol COVID-19 yang diklaim bisa menangkal, bahkan membunuh bakteri dan virus, termasuk COVID-19 atau virus corona.

Pistol yang merupakan alat disinfektan yang bisa digenggam ini dibuat berbasis sinar ultra violet (UV) jenis C. Selain mudah dioperasikan, pistol berbahan lokal ini juga aman digunakan.

"Pistol ini hanya seberat 500 gram yang kami buat sejak Maret [2020] lalu pasca pandemi terjadi," ujar Hariyadi di kampus setempat, Rabu (17/06/2020).

Menurut Hariyadi, pembuatan pistol ini pun cukup murah. Komponen pistol yang dibeli tak lebih dari Rp 1 juta. Meski murah, pistol ini memiliki manfaat yang besar. Yakni mematikan bakteri dan virus dengan cara melemahkan molekul-molekulnya.

Penggunaan pistol pun cukup mudah. Hanya diarahkan ke area yang ingin disterilkan dengan waktu sekitar 1 menit.Operator tidak perlu meninggalkan ruangan. Sebab pistol ini dilengkapi dengan pelindung sinar berupa reflektor.

"Reflektor ini juga berfungsi sebagai alat pemfokus sinar ke area / obyek yang diinginkan, ujar Kepala CIRNOV UAD ini.

Hariyadi menambahkan, berbagai alat disinfektan menggunakan sinar UV banyak dijual secara bebas namun memiliki spesifikasi yang berbeda-beda. Pistol karya CIRNOV UAD ini cukup praktis.

Komponen bahan pembuatan dapat diperoleh di pasar lokal. Pistol tersebut sudah didaftarkan HKI nya untuk mendapatkan proteksi konfigurasi dan susunan alatnya.

"Uji-uji lanjutan mikrobiologi maupun penyempurnaan desain alat terus dilakukan agar pistol ini segera digunakan secara luas atau diproduksi masal," jelasnya.

Sementara Hadi menjelaskan, mereka melakukan uji pertama dengan menggunakan bakteri E. Coli. Dalam pengujian tersebut, molekul bakteri yang lebih kuat dibanding virus mat akibat tembakan pistol / penyinaran menggunakan sinar UV.

"Maka efek mematikan ini akan dialami juga oleh virus yang memiliki struktur molekul lebih rapuh sehingga dapat mencegah terjadinya pembiakan virus atau wabah penyakit akibat virus, termasuk virus corona," jelasnya.

Uji-uji lanjutan menggunaan virus dapat dilakukan dengan tingkat keselamatan uji. Mereka bahkan melakukan sosialisasi penggunaan pistol ‘Covid19’ telah dilakukan di depan Kepala Dislitbang TNI AD (Kadislitbangad), Brigjen TNI AD Mulyo Aji MA sebagai langkah antisipasi terjadinya ancaman virus di obyek-obyek vital yang masuk ranah bidang pertahanan dan keamanan.

Seiring dengan perkembangan diperlukan senjata yang dapat menangkal serangan senjata biologi yang melibatkan virus. Selain itu pistol ini juga dapat digunakan untuk keperluan disinfektan di rumah sakit, kantor, peralatan medis, ruangan fasilitas umum, dan lai-lain.(yve)