UGM Uji Alat RDT Buatan Sendiri di Puskesmas Mlati

UGM Uji Alat RDT Buatan Sendiri di Puskesmas Mlati

KORANBERNAS.ID, SLEMAN -- Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan (FKKMK) Universitas Gadjah Mada (UGM) bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Sleman mengadakan skrining Covid-19 untuk tenaga kesehatan Puskesmas dan komunitas di Kabupaten Sleman. Bertempat di Puskesmas Mlati II, Kamis (18/6/2020), skrining dilakukan menggunakan alat RDT yang dibuat sendiri oleh UGM yang diberi nama Republik Indonesia Gajah Madha Hepatika Airlangga (RI GHA).
 

Dekan FKKMK UGM, Prof Ova Emilia, mengatakan alat RDT RI GHA yang berbasis antibodi tersebut berhasil dibuat berkat kolaborasi UGM dengan Universitas Airlangga dan Laboratorium Hepatika Mataram, serta didukung oleh Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi dan Kementerian Riset dan Teknologi/Badan Riset dan Inovasi Nasional.
 

Menurut Ova, semakin berkembangnya kasus Covid-19 di Indonesia dan di wilayah DIY khusunya, membuat masyarakat menjadi semakin takut untuk mengakses pelayanan kesehatan.
 

“Situasi ini perlu segera disikapi, kerena dari pengalaman wabah di dunia, problem utama yang dipikul oleh pelayanan kesehatan adalah meningkatnya masalah kesehatan. Akibatnya banyak masalah-masalah kesehatan yang tidak tertangani dengan baik,” katanya.
 

Dia berharap, dengan alat tes tersebut fasilitas pelayanan kesehatan dapat terbebas dari stigma dan dapat memastikan keamanan pelayanan bagi masyarakat umum. Selain itu, dengan penggunaan Rl-GHA COVID-19 di fasilitas layanan kesehatan dan komunitas, diharapkan tidak ada Iagi pasien yang terlambat ditangani.
 

Keunggulan alat ini adalah cepat, hasil dapat dibaca dalam 15 menit, spesiflk, mudah digunakan, dan biaya produksinya juga terjangkau.

Dalam jangka panjang, RI-GHA COVlD-19 akan diproduksi secara massal sehingga dapat mendukung pemantauan perkembangan Covid-19 di Indonesia seperti untuk upaya contact tracing dan surveilans.

Bupati Sleman, Sri Purnomo, mengapresiasi inovasi yang dilakukan UGM dalam membuat alat RDT RI-GHA tersebut. “Ini bentuk upaya sinergitas dari berbagai pihak untuk bersama-sama melawan wabah tersebut,” katanya.
 

Terlebih, menurutnya, Kabupaten Sleman merupakan wadah bermukimnya ribuan mahasiswa. Dengan adanya alat tes RI-GHA tersebut tentu akan meyakinkan dan memberikan rasa aman kepada masyarakat bahwa Kabupaten Sleman siap menyambut tatanan baru (new normal). Tentu didukung dengan berbagai fasilitas kesehatan yang sudah berstandar protokol Covid-19.
 

Sri Purnomo juga berharap alat tes tersebut dapat diproduksi secara massal agar seluruh masyarakat dapat melakukan tes RDT sehingga upaya tracing lebih maksimal.
 

Skrining atau deteksi cepat tersebut akan dilakukan di 25 Puskesmas dan 76 dusun di Kabupaten Sleman. Sebanyak 81 tenaga kesehatan Puskesmas Mlati II mengikuti tes RDT pada kesempatan tersebut. Adapun untuk tes massal kepada tenaga kesehatan di Kabupaten Sleman serentak akan dilaksanakan pada 22–23 Juni 2020 dengan target sebanyak 1.500 orang tenaga kesehatan. (eru)