Batik pun Bisa Jadi Media Kolaborasi Antarnegara

Batik pun Bisa Jadi Media Kolaborasi Antarnegara

KORANBERNAS.ID -- Batik dikenal sebagai salah satu warisan budaya dunia. Seiring makin tingginya peran batik melalui filosofi yang terdapat didalam motifnya, saat ini batik pun bisa menjadi media kolaborasi antarnegara. Sebut saja dalam program Friendship Batik yang digagas desainer batik Idha Jacinta dengan salah satu perusahaan Swedia.

Beragam motif batik Indonesia yang menggambarkan nilai-nilai keberagaman, persahabatan dan kecantikan seperti motif Lung-lungan, burung Cendrawasih coba dikolaborasikan Idha dengan simbol-simbol modernitas dan ikon dari Swedia seperti telepon, chatting, kuda hingga Glen dan Gleenifer yang merupakaj emoji khas yang dimiliki aplikasi Supertext.

"Saya senang sekali kolaborasi dua negara ini ternyata bisa tersampaikaj lewat batik Indonesia," ujar Martin, salah seorang perwakilan dari Supertext disela Pameran Hari Batik Nasional di Jogja Expo Center (JEC), Rabu (9/10/2019).

Menurut Martin, kolaborasi motif batik itu membuatnya semakin tertarik untuk mempelajari batik. Tidak hanya motif batik asal Yogyakarta namunjuga motif dari daerah lain.

"Saya akan belajar batik karena banyak hal menarik dari batik yang bisa dipelajari," ungkapnya.

Sementara Idha mengungkapkan, ide kolaborasi tersebut sudah diinginkannya sejak lama. Karenanya saat mendapatkan kesempatan untuk mengkolaborasikan ikon-ikon dua negara, dia langsung membuat desain batik tersebut secara kontekstual.

"Melalui motif lung-lungan misalnya, saya ingin sampaikan tentang kesatuan. Begitu pula untuk motif glen dan gleenifer yang menyimbolkan saling berbagi dan menyayangi. Kita masing-masing punya kelebihan untuk dibanggakan," imbuhnya.(yve)