Pimpinan Komisi B DPRD Kota Yogyakarta Diberi Kado Sampah

Krisma Eka Putra justru menerimanya dengan lapang dada.

Pimpinan Komisi B DPRD Kota Yogyakarta Diberi Kado Sampah
Krisma memperlihatkan bungkusan berisi sampah yang diterima saat ulang tahun. (istimewa)

KORANBERNAS.ID, YOGYAKARTA -- Pimpinan Komisi B DPRD Kota Yogyakarta, Krisma Eka Putra, Jumat (3/5/2024), saat merayakan ulang tahunnya ke-48 menerima kado yang tak terduga dari warga Kota Yogyakarta, yaitu kumpulan sampah disertai surat kritik tajam atas penanganan masalah sampah di kota ini.

Kado unik tersebut rupanya menjadi bentuk protes warga atas kinerja Pemerintah Kota Yogyakarta dalam mengelola sampah. Surat yang menyertai kado itu menyoroti permasalahan Tempat Pembuangan Sementara Terpadu (TPST) Piyungan yang telah penuh sejak 2012, serta menyuarakan ketidakpuasan atas langkah-langkah yang diambil dalam menangani krisis sampah di Yogyakarta.

Sontak, surat protes yang beredar luas di sosial media itu menjadi perbincangan hangat di kalangan masyarakat. Banyak yang mengapresiasi cara protes yang unik sekaligus mengkritik penanganan sampah yang dinilai lambat dan kurang efektif.

Menanggapi kado tak terduga itu, Krisma Eka Putra justru menerimanya dengan lapang dada. Dia menganggap kado tersebut sebagai bentuk aspirasi masyarakat yang harus diperhatikan untuk memperbaiki tata kelola sampah di Kota Yogyakarta.

ARTIKEL LAINNYA: DPRD Sleman Studi Komparasi ke DPRD Kota Denpasar

"Saya kaget mendapat kado ini tiba-tiba dan menganggap kado ini sebagai bentuk aspirasi dari masyarakat yang harus dihargai dan ditindaklanjuti," ujar Krisma, Sabtu (4/5/2024).

Krisma mengakui adanya keresahan warga atas permasalahan sampah yang belum terselesaikan dengan baik. Dia berjanji akan bekerja lebih keras bersama anggota DPRD lainnya untuk mencari solusi yang tepat dalam mengelola masalah sampah di kota pelajar tersebut.

"Saya paham sekali keresahan warga. Kami di DPRD Kota Yogyakarta bekerja lebih keras untuk mencari solusi yang tepat dalam mengelola masalah sampah di kota ini. Kami terus melakukan perubahan yang positif," tegasnya.

Baginya, kejadian itu menunjukkan masyarakat Yogyakarta sangat peduli dengan masalah lingkungan dan mendesak adanya tindakan nyata dari pemerintah kota.

Kado protes tersebut menjadi pengingat bahwa penanganan sampah harus menjadi prioritas utama agar Kota Yogyakarta dapat terbebas dari krisis sampah yang telah berlangsung cukup lama. (*)