Komunitas Tanam Lestari Hijaukan Bukit Pangol

Komunitas Tanam Lestari Hijaukan Bukit Pangol

KORANBERNAS.ID, BANTUL -- Komunitas Tanam Lestari Kabupaten Bantul melakukan penanaman pohon di Bukit Pangol, Dusun Ngajaran, Desa Sidomulyo, Kecamatan Bambanglipuro, Bantul, Kamis (9/1/2020). Penanaman ini digelar dalam rangka HUT komunitas dengan tagline aksi tanam dan perbanyak bibit yang ke-2 tahun. Acara tanam pohon ini dihadiri Kepala Dinas Pertanian Pangan Kelautan Perikanan Kabupaten Bantul Yus Warseno, Camat Bambanglipuro Lukas Sumanasa, Lurah Sidomulyo Edy Murjito, tokoh pertanian Mbah Lasiyo, Babinsa, Bhabinkamtibmas, masyarakat sekitar, serta anggota komunitas.

Ketua Komunitas, Sugeng Diono, mengatakan komunitas ini lahir di Dusun Cangkring, Desa Sidomulyo dua tahun lalu dengan anggota 17 orang. Kini telah berkembang menjadi 74 anggota dengan latar belakang anggota dari berbagai elemen masyarakat seperti penggiat anggrek, penyuluh dan lainnya.

"Awalnya ini kelompok hobi, saling membagi pengetahuan dan kemudian kita bungkus dengan komunitas Tanam Lestari," kata Sugeng.

Perjalanan dua tahun ini pihaknya pernah berbagi tanaman di Dusun Cangkring sendiri, wilayah Sanden, Imogiri, Dlingo dan beberapa tempat lain. Komunitas juga menggelar aksi sosial, misal berbagi tentang bagaimana bertanam dan ilmu lainya. "Selain berbagi ilmu, kami juga berbagi fisik tanamam," katanya.

Khusus untuk bukit Pangul, secara simbolis ditanam 10 pohon dan total akan diserahkan 200 hingga 300 tanaman untuk dimanfaatkan masyarakat sekitar.

Camat Lukas Sumanasa memberikan apresiasi atas apa yang dilakukan oleh komunitas Tanam Lestari. "Mari kita semangat untuk menanam, setidaknya satu tanaman setiap hari. Misalnya menanam cabai, sayur, buah dan lainya. Bahkan setiap hari saya bawa pohon di mobil dan saya sebar ke tempat dimana kita menggelar gerakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) untuk dikembangkan," katanya.

Menjaga alam, lanjutnya, sangatlah diperlukan. Bahkan di negara tetangga, menebang pohon harus ijin ke pemerintah kendati pohon di lahan sendiri. Karena setiap menebang satu pohon, setidaknya mengurangi hak 5 orang menghirup udara segar.

Untuk Pangol sendiri, lanjut Camat, saat ini akan dikembangkan menjadi daerah wisata dan juga bumi perkemahan. Tanah yang digunakan adalah tanah Sultan Ground dan harus ditanami sorgum sesuai pesan dari pihak Keraton.

Sedangkan Lurah Edy mengatakan, pembangunan bukit Pangol dimulai tahun anggaran 2018 di APBDesa. Luas bukit yang dibangun 2 hektar dan akan dijadikan sarana pertemuan, wisata, pertanian terpadu dan juga perkemahan.

"Tahun 2020 kita anggaran Rp 115 juta. Jadi memang pembangunan ini bertahap," katanya.

Di Pangol saat ini sudah tersedia pendopo pertemuan, spot foto maupun gardu untuk duduk menikmati Bantul dari ketinggian. (eru)