Pidato Pengukuhan Guru Besar, Alimatus Sahrah Ungkap Fakta Soal Visi Indonesia Emas 2045

Pidato Pengukuhan Guru Besar, Alimatus Sahrah Ungkap Fakta Soal Visi Indonesia Emas 2045
Prof Alimatus Sahrah dari UMBY usai pengukuhan guru besar, Senin (26/2/1014). (sariyati wijaya/koranbernas.id)

KORANBERNAS.ID, BANTUL--Universitas Mercu Buana Yogyakarta (UMBY) menambah satu guru besarnya setelah pengukuhan Prof. Dr. Alimatus Sahrah, M.Si., MM., Psikolog, dalam sidang senat terbuka yang dipimpin Ketua Ir Wafit Dinarto, M.Si., MCE di Kampus 1  Jalan Wates KM 10 Sedayu Bantul, Senin(26/2/2024).

Aline-sapaan akrabnya-tercatat sebagai guru besar ke tiga di kampus dengan sesanti Angudi Mulyaning Bangsa tersebut, dan menjadi guru besar bidang Ilmu Psikologi Industri dan Organisasi.

Sebelum dikukuhkan Rektor UMBY periode 2010-2021 (3 periode) ini memberikan pidato ilmiah dengan judul Wanira Karir dan Kesejahteraan Subyektif:Menuju Indonesia Emas 2045 dalam Persepektif Psikologi Industri dan Organisasi.

Setelahnya, dilakukan pemberian tanda kehormatan guru besar oleh ketua senat dan pengalungan samir serta pemberian ucapan selamat oleh Rektor UMBY DR Agus Slamet serta seluruh tamu yang hadir.

Acara dihadiri Pengurus Yayasan Wangsa Manggala Teguh Wahyudi SE dan Mami Lestari S.Psi, Rektor dan Para Wakil Rektor, keluarga besar UMBY, perwakilan dari berbagai Perguruan Tinggi (PT) di DIY, keluarga guru besar dan tamu undangan lain.

Aline memaparkan, dalam mewujudkan visi Indonesia Emas 2045 peran wanita karir menjadi salah satu aspek penting dalam mendorong pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan. Namun terdapat tantangan dan peluang yang harus dihadapi dalam memperkuat posisi wanita dalam dunia kerja.

Tantangannya, antara lain adalah kesenjangan gender di tempat kerja. Meski telah banyak kemajuan kesenjangan gender masih menjadi tantangan utama penelitian oleh World Economic Forum Tahun 2020 menunjukkan bahwa kesenjangan upah dan kesempatan promosi antara laki-laki dan wanita masih nyata di banyak sektor.

Tantangan lain adalah keseimbangan kerja dengan hidup. Wanita karir sering menghadapi tantangan dalam mengelola tuntutan pekerjaan dan tanggung jawab rumah tangga. Hal ini membutuhkan kebijakan kerja yang fleksibel dan dukungan yang memadai dari organisasi.

Penelitian menunjukkan, bahwa perempuan yang memiliki kesejahteraan subjektif tinggi akan memberikan dampak positif bagi keluarga dan masyarakatnya Hal ini dapat memanfaatkan potensi perempuan dalam mengembangkan sumber daya manusia yang unggul dan berkualitas serta memanfaatkan kekuatan sosial dan emosional yang dimiliki.

Maka hal yang bisa terus dilakukan adalah pemberdayaan perempuan untuk terus meningkatkan kualitas dirinya,” kata perempuan kelahiran Sampang Madura 64 tahun silam tersebut.

Perlu ada peningkatan akses wanita kependidikan formal dan non formal karena dapat meningkatkan kemampuan wanita dalam mengambil keputusan dan mengelola resiko di tempat kerja,katanya.

Peluang lain yang bisa dilakukan adalah peningkatan keberadaan wanita di posisi pemimpin, peningkatan kebijakan yang menunjang kesejahteraan wanita, peningkatan kesadaran tentang hak-hak wanita, pengembangan keahlian wanita, kolaborasi internasional,pengembangan teknologi, pengembangan ekonomi global, pengembangan sumber daya manusia dan pengambilan tindakan terhadap perusahaan yang tidak mematuhi hak-hak wanita.

Sementara Kepala Humas UMBY,Widarta MM mengatakan, bahwa saat ini kampus sudah memiliki tiga guru besar dan 8 yang berpeluang menjadi guru besar.

"Sedangkan yang sedang menempuh pendidikan S3 atau doktoral kita ada 33 orang. Semua dalam rangka peningkatan mutu dan kualitas di UMBY,” kata Widarta.

Rektor UMBY, Dr. Agus Slamet menyampaikan ucapan selamat atas diraihnya  guru besar dan semoga dapat menular ke teman-teman dosen di UMBY.

“Pada awal-awal saya menjadi Rektor UMBY, dosen-dosen kami kumpulkan dan sangat kami dorong untuk terus berprestasi, termasuk bisa meraih jabatan fungsional tertinggi. Suatu hal membanggakan pada awal tahun ini, dosen Fakultas Psikologi UMBY, Prof Aline berhasil meraih SK Guru Besar Bidang Ilmu Psikologi Industri dan Organisasi,” tuturnya. (*)