Pengunjung Indogrosir Rapid Test Massal

Pengunjung Indogrosir Rapid Test Massal

KORANBERNAS.ID, SLEMAN -- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sleman akan melakukan rapid test atau tes cepat secara massal pada masyarakat yang sempat berkunjung ke swalayan Indogrosir Jalan Magelang Kecamatan Mlati Sleman pada rentang waktu 25 April hingga 4 Mei 2020.

Ini merupakan tindak lanjut temuan satu kasus karyawan perusahaan itu yang positif Covid-19 serta puluhan yang reaktif Covid-19 saat tes cepat.

"Tes cepat massal untuk pengunjung Indogrosir ini akan dilakukan 12 hingga 14 Mei di GOR Pangukan," kata Shavitri Nurmala Dewi, Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten Sleman, Kamis (7/5/2020).

Menurut Evi, panggilan akrabnya, pengunjung yang dimaksud adalah masyarakat yang sempat datang atau belanja di swalayan Indogrosir Mlati pada 25 April hingga 4 Mei 2020.

"Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Sleman saat ini sedang membuat protokol penyeleksian peserta tes cepat massal melalui aplikasi," kata Evi.

Nantinya warga yang merasa pernah berkunjung ke Indogrosir itu dalam waktu tersebut dapat mendaftar ikut tes cepat melalui aplikasi yang disiapkan Diskominfo Kabupaten Sleman. "Peserta tes cepat mendaftar hanya menggunakan aplikasi tersebut," katanya.

Evi menambahkan, kuota tes cepat di GOR Pangukan sebanyak 1.500 RDT yang akan dibagi tiga hari berturut-turut.

Kronologi temuan kasus di swalayan Indogrosir Mlati Sleman bermula pada 24 April kasus 79 (seorang karyawan Indogrosir) dinyatakan positif (confirmed).

"Sampai dengan saat ini yang bersangkutan masih dirawat di ruang isolasi RSPAU Hardjolukito," ungkapnya.

Kemudian pada 2 Mei dilakukan rapid test untuk 10 karyawan Indogrosir Mlati, lima orang di antaranya reaktif, dilanjutkan tes PCR. Sampai dengan saat ini hasil uji lab PCR belum keluar.

"Selanjutnya pada 4 Mei dilakukan rapid test terhadap 94 karyawan, 22 di antaranya reaktif. Sampai dengan saat ini belum dilakukan swab, masih menunggu rumah sakit," katanya.

Setelah itu pada 5 Mei dilakukan rapid test terhadap 196 karyawan, 30 di antaranya reaktif. Belum dilakukan uji swab, masih menunggu rumah sakit.

"Total karyawan yang reaktif ada 57 orang. Dari jumlah tersebut 28 orang di antaranya merupakan warga Sleman dan diwajibkan isolasi di rumah sakit," ungkap Evi. (sol)