Penelusuran Warga Terpapar Covid-19 di Kulonprogo masih Rendah

Penelusuran Warga Terpapar Covid-19 di Kulonprogo masih Rendah

KORANBERNAS.ID, KULONPROGO --  Positivity rate untuk Kabupaten Kulonprogo pada hari Selasa (31/8/2021) sebesar 36,57 %, menunjukkan sampel tracing terhadap warga terduga terpapar virus corona masih sedikit. Hal ini terjadi karena masih kurangnya jumlah tes yang berakibat pada kasus terkonfirmasi juga turun namun positivity rate-nya masih tinggi.

Wakil Bupati Kulonprogo, Fajar Gegana, yang juga Ketua Gugus Tugas Covid-19 yang dihubungi koranbernas.id Jumat (3/9/2021) petang mengatakan, salah satu kunci pengendalian Covid-19 adalah tes, tracing dan treatment. Setiap satu kasus Covid-19, hendaknya tracingnya 10 orang. Sedangkan sekarang, satu kasus tracingnya 5 orang, sehingga angka positivity rate tinggi. Jika tracingnya diperluas, maka positivity ratenya semakin turun.

''Jadi jika pengambilan sampel tracing terbatas, maka positivity rate-nya memang naik. Memang lonjakannya ada karena sampel tracing kita sangat kurang, yakni setiap satu kasus maka tracing 5 orang,'' katanya.

Menurut Fajar Gegana, dalam kondisi normal, positivity rate saat ini yang mencapai 36,57%, masih tinggi. Masih jauh dari standar WHO, yakni di bawah 5%. Itu sebabnya untuk mencapai hipotesa ini pihaknya akan meningkatkan jumlah pemeriksaan, sejalan dengan penerapan program Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) menggunakan RDT Antigen untuk memperluas cakupan target pemeriksaan.

''Penambahan testing yang lebih banyak mendeteksi kasus positif. Dengan semakin luas cakupan target pemeriksaan, sehingga positivity rate yang ada lebih menggambarkan kondisi yang sesungguhnya,'' jelasnya.

Menurut Fajar, perlu komunikasi yang baik dengan para peneliti Covid-19 di seluruh Kulonprogo, untuk memastikan agar mereka disiplin dan memasukkan data yang lengkap serta on time.

''Dengan demikian kita bisa melihat data positivity rate yang sebenarnya sehingga kita bisa mengambil keputusan dan kebijakan yang lebih tepat,'' ungkap Fajar.

Fajar Gegana mengungkapkan, pihaknya telah memerintahkan Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan (BKPP) sebagai Bawah Komando Operasi (BKO) Sumber Daya Manusia (SDM) ke Dinkes khusus admin juga KOMINFO untuk membuat aplikasi terupdate yang bisa diinput kapanewon setiap hari.

“Penangangan Covid-19 di Kulonprogo telah mengupayakan secara maksimal. Saya perintahkan BKPP mem-BKO SDM ke Dinkes khusus admin. Saya juga meminta Kominfo membuat aplikasi terupdate yang bisa diinput kapanewon setiap hari. Kami akan melaporkan data ke pusat melalui data yang dikelola BAPPEDA. Data diperoleh dari masing-masing OPD menjadi satu data setiap hari,” jelas Fajar Gegana. 

Saat ini ada 105 tempat tidur di rumah sakit rujukan sudah operasional. Penambahan tempat tidur tersebut akan menurunkan BOR dari 60-70 % menjadi sekitar 27%.

Ketua Komisi 1 DPRD Kulonprogo, Suharto yang juga Ketua DPD Golkar Kulonprogo  yang dihubungi koranbernas.id, Jumat (3/9/2021) petang, menyampaikan bahwa Dewan sangat mendukung upaya Pemkab Kulonprogo dalam penanganan Covid-19.

“Dirinya sangat mengapresiasi progress yang bagus dalam penanganan Covid-19. Dibanding dengan beberapa minggu yang lalu sudah lebih bagus. Akan tetapi dirinya berharap agar jangan sampai kendor dalam menangani pandemi Covid-19 baik dari vaksinasi, maupun tracing, testing dan treatment,” ungkap Suharto. *