Pendidikan Vokasi Menjadi Kunci Visi Indonesia Emas 2045

Sekolah Vokasi UGM punya motto teorinya kuat, praktiknya hebat, solusinya tepat.

Pendidikan Vokasi Menjadi Kunci Visi Indonesia Emas 2045
Penyerahan cenderamata saat Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) 2024 di Sekolah Vokasi UGM. (istimewa)

KORANBERNAS.ID, SLEMAN -- Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada (UGM) menggelar Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) 2024, Sabtu (19/10/2024), mengangkat tema krusial Penguatan Pendidikan Tinggi Vokasi yang Paripurna Sebagai Pilar Visi Indonesia Emas 2045.

Acara yang berlangsung di Teaching Industry Learning Center (TILC) Sekolah Vokasi UGM ini menjadi sorotan utama mengingat peran strategis pendidikan vokasi dalam menyongsong Indonesia Emas 2045.

Wakil Dekan Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Sekolah Vokasi UGM sekaligus Ketua Panitia SNTT 2024, Dr Wiryanta MT, mengungkapkan seminar tahun ini berhasil mengumpulkan total 183 artikel dari empat klaster utama.

"Kami menerima 86 artikel dari klaster Saintek, 69 dari Soshum, 10 dari Kesehatan, dan 18 dari Agro," ujarnya. Keragaman ini mencerminkan luasnya cakupan dan dampak potensial dari pendidikan vokasi di berbagai sektor.

Isu penguatan

Yang menarik, SNTT 2024 tidak hanya menjadi ajang bagi civitas academica UGM, tetapi juga menarik partisipasi dari 16 institusi eksternal. Hal ini menunjukkan isu penguatan pendidikan vokasi telah menjadi perhatian luas di kalangan akademisi dan praktisi di Indonesia.

Prof Dr Ing Ir Agus Maryono IPM ASEAN Eng selaku Dekan Sekolah Vokasi UGM menekankan pentingnya sinergi antar institusi. "Sekolah Vokasi UGM punya motto: teorinya kuat, praktiknya hebat, solusinya tepat. Jadi perlu banyak bersinergi untuk bisa memberikan solusi-solusi yang tepat," tegasnya.

Pernyataan itu menegaskan bahwa kolaborasi lintas disiplin dan institusi menjadi kunci dalam menghadapi tantangan di era digital.

Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi Indonesia, Saryadi ST MBA, dalam keynote speech-nya menjelaskan bagaimana pendidikan vokasi yang kuat dan menyeluruh dapat menjadi pilar kunci dalam mencetak generasi unggul Indonesia 2045.

Perhatian serius

Ini menandakan adanya dukungan dan perhatian serius dari pemerintah terhadap pengembangan pendidikan vokasi.

Sesi panel yang dimoderatori oleh Dr Silvi Nur Oktalina S Hut M Si menghadirkan pembicara terkemuka Dr Muhammad Aditya Warman S Psi MBA membahas "Transformasi Model Pendidikan Vokasi di Era Industri 4.0 dan 5.0".

Sedangkan Direktur Politeknik Elektronika Negeri Surabaya Ali Ridho Barakbah S Kom Ph D menyoroti Pengembangan Pendidikan Tinggi Vokasi yang Paripurna. Kedua materi ini menegaskan urgensi adaptasi pendidikan vokasi terhadap perkembangan teknologi dan kebutuhan industri.

SNTT 2024 membagi fokusnya ke dalam empat klaster utama. Klaster Sains dan Teknologi menyoroti perkembangan terbaru dalam teknologi terapan untuk sektor industri dan penelitian.

Klaster Sosio Humaniora mengangkat isu-isu sosial, budaya dan ekonomi yang berkaitan dengan pengembangan pendidikan vokasi. Klaster Kesehatan fokus pada inovasi teknologi terapan untuk meningkatkan pelayanan kesehatan, sedangkan klaster Agro menekankan pada peningkatan daya saing sektor pertanian Indonesia melalui teknologi terapan.

Aspek sosial

Keragaman topik dan peserta SNTT 2024 menunjukkan pendidikan vokasi bukan hanya tentang keterampilan teknis, tetapi juga mencakup aspek sosial, ekonomi dan lingkungan yang lebih luas.

Hal ini menegaskan peran krusial pendidikan vokasi dalam mempersiapkan sumber daya manusia Indonesia yang unggul dan siap menghadapi tantangan global menuju Visi Indonesia Emas 2045.

Seminar ini diakhiri sesi presentasi paralel paper penelitian, membuka peluang bagi para peserta untuk berbagi temuan terbaru dan berdiskusi lebih lanjut.

SNTT 2024 tidak hanya menjadi forum berbagi pengetahuan, tetapi juga katalis bagi inovasi dan kolaborasi yang diperlukan untuk memperkuat posisi Indonesia di kancah global melalui pendidikan vokasi yang unggul. (*)