Penderita Kanker Terus Bertambah, Setahun 25 Ribu Orang

Anggota Komisi IX DPR RI Sukamto mengajak masyarakat menerapkan gerakan hidup sehat.

Penderita Kanker Terus Bertambah, Setahun 25 Ribu Orang
Anggota Komisi IX DPR RI Sukamto memberikan pengarahan pada kegiatan Sosialisasi Mengenal dan Deteksi Dini Kanker dalam Tubuh Kita, Sabtu (27/4/2024), di Balai Kalurahan Sidoluhur Godean Sleman. (sholihul hadi/koranbernas.id)

KORANBERNAS.ID, YOGYAKARTA – Angka penderita penyakit kanker di Indonesia terus bertambah. Setidaknya, setiap tahun terdapat 25 ribu orang penderita. Dari beragam jenis kanker mulai dari paru-paru, serviks, kulit, mulut, hati, tulang, terbanyak penderitanya adalah kanker payudara.

Ini terungkap saat berlangsung Sosialisasi Gerakan Masyarakat Hidup Sehat Bersama Mitra Kerja H Sukamto SH, Anggota DPR RI Komisi IX, Sabtu (27/4/2024), di Balai Kalurahan Sidoluhur Godean Sleman.

Kegiatan yang diinisiasi oleh Sukamto sebagai anggota legislatif pusat dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) tersebut merupakan wujud sinergi antara DPR RI dengan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dan Germas (Gerakan Masyarakat Hidup Sehat).

“Kanker penyakit yang mengerikan,” ujar Sukamto saat menyampaikan sambutan, pengarahan dan memandu jalannya diskusi kegiatan Sosialisasi Promotif Preventif dengan tema Mengenal dan Deteksi Dini Kanker dalam Tubuh Kita itu.

Mengingat berbahayanya penyakit tersebut bahkan bisa mengakibatkan kematian, Sukamto mengajak masyarakat supaya senantiasa menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).

Direktur Poltekkes Kemenkes Yogyakarta (Polkesyo), Dr Iswanto, menyampaikan sambutan. (sholihul hadi/koranbernas.id)

“Ini penyakit yang berbahaya. Tadi sudah dijelaskan berbagai macam penyakit kanker, tanda-tanda dan bagaimana pencegahannya. Tolong bertanya jika belum jelas,” kata Sukamto di hadapan kurang lebih 600 peserta kegiatan, siang itu,.

Diharapkan, dari sosialisasi kali ini para tokoh masyarakat, ketua RT, Ketua RW, perangkat desa, kader kesehatan maupun kiai dan bu nyai bisa memberikan pemahaman kepada masyarakat.

Apabila dirasa kurang, lanjut dia, sebagai wakil rakyat dari Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dirinya masih memiliki 90-an kegiatan serupa.

Jika ada kalurahan yang belum tersentuh sosialisasi serta menghendaki digelarnya kegiatan itu, bisa langsung menghubunginya. “Saya setahun ada 200 kegiatan. Semua tentang kesehatan. Tahun ini masih ada 94 kali,” ungkapnya.

Anggota DPR RI yang membidangi kesehatan, sosial dan tenaga kerja itu menegaskan, kesehatan adalah persoalan yang tidak boleh diabaikan. Seseorang secantik apapun maupun sekaya apapun apabila tidak sehat maka kekayaannya tidak ada gunanya.

ARTIKEL LAINNYA: Ramadan dan Idul Fitri, Smartfren Catat Peningkatan Akses Internet Lebih dari 28 Persen

Sependapat, Direktur Poltekkes Kemenkes Yogyakarta (Polkesyo), Dr Iswanto S Pd M Kes, menyampaikan kanker merupakan penyakit yang sangat mematikan. “Banyak kematian akibat penyakit tidak menular seperti kanker, jantung, stroke dan ginjal. Angkanya tinggi,” kata dia.

Sebagai narasumber, Dr Atik Badi'ah SPd S Kp M Kes dari Polkesyo serta dokter Novi dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Sleman, berpesan kepada masyarakat untuk melakukan deteksi dini sebagai upaya pencegahan.

Sering terjadi, seseorang baru terdeteksi mengidap kanker ternyata sudah memasuki stadium dua, tiga atau bahkan stadium empat yang artinya penyakitnya sudah gawat. Jika masih studium satu lebih mudah pengobatannya.

Kemenkes pun menerbitkan panduan cara mudah deteksi dini kanker secara mandiri di antaranya Sadari (Pemeriksaan Payudara Sendiri), Samuri (Pemeriksaan Mulut Sendiri), Sakuri (Pemeriksaan Kulit Sendiri), IVA (Inspeksi Visual dengan Asam Asetat) serta Papsmear.

Selain itu, juga ada pencegahan kanker dengan cara cerdik melalui penerapan perilaku hidup sehat misalnya tidak merokok dan mengkonsumi alkohol, olahraga dan berjemur. Yang terpenting adalah menjaga pola hidup dan makan yang sehat. Makanan yang paling tepat adalah dari hasil memasak sendiri.

Sosialisasi kali ini juga dimeriahkan pengundian doorprize bagi peserta. Dalam kesempatan itu Sukamto memberikan hadiah kejutan kepada sejumlah peserta, seraya berpesan menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Sleman 2024 agar masyarakat tetap menjaga kebersamaan meskipun berbeda pilihan. (*)