Pemkab Terus Melakukan Pencegahan Lonjakan Kasus Covid-19 Pasca Nataru

Pemkab Terus Melakukan Pencegahan Lonjakan Kasus Covid-19 Pasca Nataru

KORANBERNAS.ID, SLEMAN -- Sebagai upaya pencegahan dan penanggulangan Covid-19 pasca Natal dan menjelang Tahun Baru 2022, Pemerintah Kabupaten Sleman menetapkan sejumlah kebijakan terkait kegiatan masyarakat.

Melalui Instruksi Bupati (Inbup) 39/INSTR/2021, Pemkab Sleman menetapkan beberapa aturan di antaranya Pemkab Sleman juga telah membentuk Satgas Covid-19 dari tingkat Kabupaten hingga tingkat kalurahan. Dengan harapan penanganan Covid-19 dapat lebih cepat terlaksana.

Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo menyampaikan, bahwa dalam Inbup 39/INSTR/2021 juga diatur mengenai koordinasi intens perangkat daerah dan berbagai pihak serta mengatur pembatasan kegiatan masyarakat hingga tanggal 2 Januari 2022.

Sementara terkait pelaksanaan perayaan tahun baru, Kustini memberikan himbauan kepada masyarakat agar menghindari adanya potensi kerumunan sebagai upaya pencegahan penyebaran Covid-19 dengan melakukan kegiatan di lingkungan masing-masing.

"Sedapat mungkin pelaksanaan perayaan tahun baru dilakukan masing-masing/bersama keluarga, menghindari kerumunan dan perjalanan, serta melakukan kegiatan di lingkungan masing-masing yang tidak berpotensi menimbulkan kerumunan," kata Kustini bersama Wakil Bupati Danang Maharsa, Rabu (29/12/2021).
Selain himbauan menghindari kerumunan, upaya pencegahan lain yang dilakukan Pemkab Sleman, lanjut Kustini, yaitu melarang adanya pawai dan arak-arakan tahun baru serta pelarangan acara Old and New Year baik terbuka maupun tertutup yang berpotensi menimbulkan kerumunan, meniadakan eVent perayaan Nataru di Pusat Perbelanjaan dan Mall, kecuali pameran UMKM.

Kustini menambahkan, akan dilakukan perpanjangan jam operasional Pusat Perbelanjaan dan Mall yang semula pukul 10.00 WIB hingga pukul 21.0O WIB menjadi pukul 09.OO WIB hingga pukul 22.OO WIB. Dan untuk mencegah kerumunan pada jam tertentu, Pemkab melakukan pembatasan dengan jumlah pengunjung tidak melebihi 75 % dari kapasitas total Pusat Perbelanjaan dan Mall serta penerapan protokol kesehatan yang lebih ketat.

Sementara untuk sasaran program wifi padukuhan sebanyak 1212 padukuhan disampaikan Kustini, pemasangan free wifi padukuhan direncanakan selesai 1212 Padukuhan pada akhir tahun 2022.

Pelaksanaan pemasangan wifi padukuhan dilakukan dengan 2 cara, yaitu pemasangan infrastruktur wifi oleh Dinas Kominfo untuk lokasi yang tidak terjangkau jaringan penyedia jasa berlangganan dengan penyedia jasa.

Menurut Kustini, progres pemasangan wifi padukuhan sampai dengan saat ini infrastruktur yang dipasang Dinas Kominfo sebanyak 39 lokasi, langganan dengan provider 396 lokasi. Total terpasang 435 lokasi dengan biaya Rp 1,5 miliar.

Sedang Wakil Bupati Danang Maharsa mengatakan, sektor yang paling terdampak pandemi Covid-19 adalah sektor pariwisata, diikuti dengan sektor UMKM.

Sampai dengan November 2021, kunjungan wisatawan di Kabupaten Sleman adalah sebanyak 704.748 kunjungan. Bila dibandingkan dengan jumlah kunjungan wisatawan pada periode yang sama pada tahun 2020, maka terdapat penurunan kunjungan sebesar 81,48%.
Kunjungan wisatawan di Kabupaten Sleman didominasi wisatawan nusantara sebesar 99,94%, dengan destinasi wisata budaya, utamanya candi-candi yang dikelola oleh TWC menjadi favorit wisatawan.

Dikatakan Danang, berbagai upaya telah dilakukan Pemerintah Kabupaten Sleman dalam kaitannya mengatasi dampak pandemi bagi sektor pariwisata, antara lain, mempersiapkan keamanan dan keselamatan bagi wisatawan yang akan berkunjung ke Kabupaten Sleman saat kondisi berangsur normal.

Selain itu, upaya meningkatkan keamanan dan keselamatan berwisata dilakukan dengan penerapan aplikasi PeduliLindungi di beberapa destinasi.

"Pasca pandemi Covid-19 kita terus mengembangkan pertumbuhan ekonomi karena dampak ekonomi ini menyangkut kebutuhan pokok dan menjaga ketersediaan pangan. Dan di Sleman produksi pertanian pada tahun 2021 ini tetap naik meski tidak sampai satu persen," kata Danang.

Dan hal ini menurut Danang dipengaruhi adanya beberapa kendala seperti lahan pertanian yang terus berkurang, sistem masa panen yang berubah-ubah, dan cuaca ekstrim yang tidak menentu.

"Meski kenaikan produktivitas pertanian tidak mencapai satu persen tetapi kebutuhan pangan di Sleman tetap tercukupi," tutur Danang.

Di sisi lain Danang juga mengungkapkan Pemkab Sleman terus mendorong pemberdayaan dan pengembangan UMKM pasca pandemi agar perekonomian masyarakat terus meningkat. (adv)