Pemkab Sleman Siapkan Skenario Antisipasi Erupsi Merapi Skala Besar

Pemkab Sleman Siapkan Skenario Antisipasi Erupsi Merapi Skala Besar

KORANBERNAS.ID, SLEMAN -- Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo memastikan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sleman telah menyiapkan skenario sebagai antisipasi apabila Gunung Merapi mengalami erupsi skala besar.

"Kita tidak bisa menyepelekan alam, meskipun saat ini sesuai rekomendasi dari BPPTKG jarak aman di wilayah selatan 5 kilometer dan barat di 7 kilometer. Tapi jika memang statusnya meningkat, sudah kita siapkan skenarionya," ungkap Kustini, Rabu (15/3/2023).

Menurut dia, yang menjadi pioritas skenario mitigasi tersebut adalah mengevakuasi warga yang berada di wilayah Kawasan Rawan Bencana (KRB) III.

Setidaknya ada sekitar tujuh kalurahan yang berada di wilayah KRB III seperti Kepuharjo, Umbulharjo, Glagaharjo, Hargobinangun, Purwobinangun, Girikerto dan Wonokerto.

"Pioritas (evakuasi) kelompok rentan seperti lansia, anak-anak, difabel, ibu hamil dan ibu menyusui," jelas Kustini.

Untuk mobilitas warga, Pemkab Sleman melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan instansi terkait telah mengecek di lapangan dan semuanya dalam kondisi siap.

"Kendaraan untuk mobilitas di setiap wilayah sudah ada. Mulai dari truk, pikap, ada yang mobil pribadi dan kendaraan roda dua semua sudah standby," terang Kustini.

Dia menegaskan kesiapan barak pengungsian untuk digunakan apabila kondisi darurat berlangsung, setidaknya ada sekitar 40 barak pengungsian dan nonbarak pengungsian yang dikelola oleh pemerintah.

"Kondisi barak pengungsian baik utama dan penyangga sudah siap, kebutuhan logistik dari dapur umum juga sudah siap jika darurat. Dan seluruh relawan dari Tagana juga (siap)," tegas Kustini.

Ditambahkan, sejumlah warga yang berada di wilayah KRB III juga terus melakukan jaga malam atau ronda. Warga juga intens melakukan komunikasi melalui radio Handy Talky.

"Jaga malam masih jalan. Komunikasi intens terkait pengamatan gunung kalau ada apa-apa langsung dilaporkan. Alhamdulilah (ronda malam) ini sudah dilakukan secara sadar sejak dulu apabila ada tanda-tanda dari Merapi tanpa perlu ada perintah," tambah Kustini.

Terkait kondisi terkini Gunung Merapi, Kustini tetap meminta masyarakat tenang dan selalu waspada.

"Kita pantau terus pengamatan dari BPPTKG seperti apa. Yang penting saat ini tetap tenang dan waspada. Jangan sampai ada yang beraktivitas di zona berbahaya yang sudah ditetapkan dan hindari sementara wilayah sungai," kata Kustini. (*)