Pemkab Sleman Serius Tekan Angka Stunting

Prevalensi stunting di Sleman tahun 2022 berdasarkan SSGI turun sebesar 1,9  persen menjadi 6,88 persen.

Pemkab Sleman Serius Tekan Angka Stunting
Monitoring dan evaluasi TPPS Kapanewon Sleman, Senin (17/7/2023). (istimewa)

KORANBERNAS.ID, SLEMAN -- Sebagai upaya menekan angka stunting, Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo bersama Wakil Bupati Sleman Danang Maharsa sekaligus Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) melakukan monitoring dan evaluasi TPPS Kapanewon Sleman, Senin (17/7/2023), di Kantor Kapanewon Sleman.

Kustini menyampaikan prevalensi stunting di kabupaten ini tahun 2022 berdasarkan SSGI mengalami penurunan sebesar 1,9  persen menjadi 6,88 persen.

Meskipun demikian, masih ada beberapa kasus yang harus ditangani. Kustini mengimbau TPPS selalu bersinergi dan memberikan edukasi dan informasi tentang pentingnya penanggulangan stunting kepada masyarakat.

“TPPS Kapanewon tentunya lebih memahami karakteristik masyarakat di wilayahnya. TPPS perlu melakukan pendekatan komunikasi yang tepat kepada calon pengantin, pasangan usia subur, ibu hamil dan menyusui agar dapat mencegah kemunculan kasus baru dan mendukung percepatan penurunan stunting,” kata Kustini.

Danang Maharsa selaku Ketua TPPS Sleman mengatakan dengan monev diharapkan dapat mengetahui berbagai kendala, permasalahan maupun hambatan dalam upaya menurunkan stunting.

“Tujuan monev kinerja TPPS di Kapanewon adalah agar program berjalan baik dan tepat sasaran. Goals-nya tentu penuruan prevalensi stunting di Sleman dengan target jangka panjang Sleman Zero Stunting,” kata Danang.

Danang menambahkan pola asuh dan pola makan anak sangat berpengaruh. Kedua hal tersebut dapat berpengaruh pada kebutuhan gizi anak yang tercukupi. (*)