Pemkab Klaten Beri Perhatian Khusus Penyandang Disabilitas

Penyandang disabilitas bisa mandiri dan berusaha untuk masa depan yang lebih baik.

Pemkab Klaten Beri Perhatian Khusus Penyandang Disabilitas
Kepala Dissos P3APPKB Klaten, Puspo Enggar Hastuti (dua dari kiri) menjadi narasumber forum dialog Perum Bulog di Hotel Grand Tjokro Klaten, Jumat (20/12/2024) sore. (masal gurusinga/koranbernas.id)

KORANBERNAS.ID, KLATEN -- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Klaten melalui Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dissos P3APPKB) menaruh perhatian khusus kepada penyandang disabilitas.

Perhatian itu diberikan agar penyandang disabilitas bisa mandiri dan berusaha untuk masa depan yang lebih baik. Salah satu perhatian yang diberikan oleh Pemkab Klaten yakni memberikan bantuan dan pelatihan.

"Dari Dissos P3APPKB sudah melakukan bimtek kepada petugas Aksi Diva, sebuah aplikasi dari saudara-saudari penyandang disabilitas dengan Kominfo (Dinas Kominfo Klaten) sejumlah 401 operator desa/kelurahan, enumeratornya juga dari penyandang disabilitas itu sendiri," kata Puspo Enggar Hastuti, Kepala Dissos P3APPKB Klaten, saat menyampaikan materi pada forum dialog penyerahan tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL) Program Perum Bulog Difabel Berdaya di Hotel Grand Tjokro Klaten, Jumat (20/12/2024) sore.

Dissos P3APPKB, kata mantan Camat Prambanan itu, berharap agar penyandang disabilitas ikut dilibatkan dalam penyusunan atau pelaksanaan musyawarah perencanaan pembangunan (musrenbang) desa/kelurahan, kecamatan maupun kabupaten, membentuk paguyuban kelompok disabilitas tingkat desa/kelurahan, kecamatan dan kabupaten sebagai wadah aktualisasi diri kelompok rentan.

Strategi kolaborasi

Kemudian, mendorong terbentuknya tim rehabilitasi berbasis masyarakat (RBM) tingkat desa/kelurahan dan kecamatan yang sudah berjalan. "Strategi, kuncinya adalah kolaborasi," ujarnya.

Terkait program tanggung jawab sosial dan lingkungan Perum Bulog kepada 14 UMKM Difabel di Klaten, Puspo juga menilai sebuah program yang luar biasa.

Menurut dia, penerima bantuan harus memanfaatkan dan mengelolanya dengan baik. "Bapak Ibu yang menerima bantuan ini tolong dikelola dengan baik. Karena tidak semua bisa menerima kesempatan ini sebab syaratnya tidak serta merta penyandang disabilitas, tapi syaratnya satu yaitu sudah punya usaha," jelas Puspo.

Di Kabupaten Klaten, pendataan terakhir terhadap penyandang disabilitas dilakukan tahun 2020 dengan jumlah 11.661 orang dan saat ini jumlahnya bertambah.

Bantuan sosial

Terhadap penyandang disabilitas berat sejumlah 175 orang, Pemkab Klaten memberikan bantuan sosial sebesar Rp 1 juta per orang. Selain itu juga ada bantuan sarana mobilitas seperti kursi roda, krek dan alat bantu dengar.

Narasumber lain pada acara tersebut, Ketua Perkumpulan Penyandang Disabilitas Kabupaten Klaten (PPDK) Qoriek Asmarawati dan pemilik RPK (Rumah Pangan Kita) yang bertujuan untuk memotivasi UMKM penerima program TJSL Perum Bulog.

Sebelum dialog, Direktur Kapital Perum Bulog Prof Sudarsono Hardjosoekarto menyerahkan secara simbolis bantuan tanggung jawab sosial dan lingkungan Perum Bulog kepada 14 UMKM difabel di Kabupaten Klaten.

Bantuan berupa komoditas atau natura pangan tersebut disalurkan untuk keberlangsungan usaha UMKM. Sebab, syarat menerima bantuan adalah yang sudah memiliki usaha. (*)