Metzdub Meramu Prachodayat dengan Pencerahan Spiritual
Prachodayat menjadi bentuk penghormatan Metzdub terhadap Yogyakarta, kota yang telah menjadi bagian penting dari perjalanannya sebagai seniman.
KORANBERNAS.ID, YOGYAKARTA -- Dalam dunia musik elektronik, ritme yang menghentak sering menjadi identitas utama. Namun, Metzdub sebagai produser musik yang dikenal melalui proyeknya bersama Dubyouth, memilih jalur yang lebih personal dan spiritual dalam Prachodayat, single solo terbarunya.
Lagu ini bukan sekadar eksplorasi sonik tetapi juga refleksi atas perjalanan hidup, spiritualitas dan hubungan mendalamnya dengan kota Yogyakarta.
Dirilis pada Januari 2025, Prachodayat menjadi penanda fase baru dalam perjalanan musik Metzdub. Jika selama ini dia lebih dikenal dengan produksi musik elektronik yang kental dengan unsur dub dan reggae, lagu ini menunjukkan sisi yang lebih introspektif dan eksperimental.
Dibalut dengan vokal dari Elda Suryani, lagu ini terinspirasi dari Mantra Gayatri, salah satu doa kuno dalam tradisi Hindu yang memiliki makna mendalam tentang pencarian kebijaksanaan dan pencerahan.
Pencerahan
“Mantra ini beresonansi dengan saya karena berbicara tentang naik turunnya kehidupan,” ungkap Metzdub di sela acara screening documentary and music video, Sabtu (1/2/2025), di Artotel Suites Bianti Yogyakarta.
Pencerahan, menurut dia, sebagaimana tersirat dalam judul lagu ini, adalah kondisi ketika seseorang mencapai pemahaman yang lebih dalam tentang realitas hidup. Namun, sebelum sampai ke titik tersebut, seseorang sering kali harus melalui perjalanan penuh tantangan dan refleksi diri.
"Melalui Prachodayat saya menggambarkan proses ini dengan suara-suara yang mengalun secara atmosferik, menciptakan pengalaman meditatif bagi pendengar," ujarnya.
Salah satu elemen unik dalam Prachodayat adalah suara anak-anak yang melantunkan Mantra Gayatri pada bagian akhir lagu. Ini bukan sekadar tambahan estetika tetapi sebuah simbol tentang bagaimana nilai-nilai spiritual bisa diajarkan sejak dini.
Merenung
“Aku ingin menunjukkan bahwa musik elektronik tidak hanya identik dengan suasana klub malam atau pesta, tetapi juga bisa menjadi medium untuk mendidik dan merenung. Musik bisa menjadi alat untuk membangun kesadaran, baik secara emosional maupun spiritual,” jelas Metzdub.
Dalam proses produksinya, Metzdub memadukan berbagai elemen suara, termasuk suara alam dan kebisingan kota, yang kemudian diolah menjadi tekstur musikal yang harmonis.
Hal ini menciptakan perpaduan yang unik antara modernitas dan tradisi, di mana teknologi digunakan bukan hanya untuk menciptakan bunyi yang menarik, tetapi juga untuk menghadirkan pengalaman mendalam bagi pendengarnya.
Lebih dari sekadar lagu, Prachodayat juga menjadi bentuk penghormatan Metzdub terhadap Yogyakarta, kota yang telah menjadi bagian penting dari perjalanannya sebagai seniman.
Identitas musikal
Lahir dan besar di Kendal, Metzdub pindah ke Yogyakarta untuk menempuh pendidikan tinggi. Di kota inilah ia menemukan komunitas seni yang dinamis dan inspiratif, yang akhirnya membentuk identitas musikalnya.
“Yogyakarta adalah tempat saya menemukan diri saya sendiri. Di sinilah saya bertemu dengan musisi lain, mulai mengeksplorasi kreativitas saya, dan akhirnya menemukan suara saya sendiri,' jelasnya.
Kota ini, dengan perpaduan antara tradisi dan modernitas, memberikan warna tersendiri dalam karyanya. Suara jalanan yang ramai, dentingan alat musik tradisional yang bersahutan dengan elektronik, hingga nuansa spiritual yang melekat pada kehidupan sehari-hari, semuanya berkontribusi pada atmosfer yang ia bangun dalam Prachodayat.
Selain unsur elektronik dan spiritual, Prachodayat juga mengangkat tema tentang kendali dan bimbingan dalam kehidupan. Lirik berbahasa Inggris yang disisipkan dalam lagu ini berbicara tentang bagaimana seseorang mencari arah dan menemukan keseimbangan dalam perjalanan emosional dan relasi dengan orang lain.
Tradisi dan inovasi
Dengan menggabungkan Mantra Gayatri dan eksplorasi suara modern, Metzdub seolah menghadirkan jembatan antara tradisi dan inovasi, antara masa lalu dan masa depan.
Dia percaya musik memiliki kekuatan untuk menyampaikan pesan yang lebih besar dari sekadar hiburan, yakni sebagai medium refleksi dan pertumbuhan diri.
Kini, Prachodayat sudah tersedia di berbagai platform streaming digital. Lagu ini menjadi bukti bahwa musik elektronik bisa lebih dari sekadar permainan ritme dan bass yang menghentak -- bisa menjadi perjalanan spiritual, mengajak pendengarnya untuk merenung, menemukan harmoni dan akhirnya mencapai pencerahan. (*)