Pemkab Gunungkidul Bagi Gratis Air Bersih 5 Juta Liter untuk Mengatasi Kekeringan
Status siaga bencana sudah ditetapkan sejak 1 Juni sampai dengan 31 Agustus 2024.
KORANBERNAS.ID, GUNUNGKIDUL -- Dalam upaya penanganan bencana kekeringan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPDB) menggelar apel Siaga Darurat Kekeringan Kabupaten Gunungkidul tahun 2024, di Alun-alun Wonosari, Senin (15/7/2024).
Bertindak sebagai Pembina Apel, Bupati Gunungkidul Sunaryanta. Dalam amanatnya bupati menyampaikan upaya mengantisipasi bencana melalui langkah yang tepat guna dan berdaya guna.
"Seperti kita ketahui bahwa Kabupaten Gunungkidul merupakan salah satu wilayah yang memiliki potensi kerawanan bencana yang cukup tinggi di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta, salah satu bencana yang berpotensi melanda wilayah Kabupaten Gunungkidul adalah kekeringan," katanya.
Untuk mencegah dan menekan potensi bencana tersebut, Pemerintah Kabupaten Gunungkidul telah mempersiapkan mitigasi. salah satunya memanfaatkan sumber air secara efektif dan efisien serta memperbanyak resapan air.
"Keterlibatan dan peran aktif seluruh unsur masyarakat dalam upaya penanggulangan bencana akan menjadi poin penting dalam mewujudkan masyarakat Gunungkidul yang peka, tanggap dan tangguh dalam menghadapi kemungkinan resiko bencana kekeringan ini," ucap Sunaryanta.
Cukup hingga Oktober
Kepala BPBD Kabupaten Gunungkidul Purwono menyampaikan ada berbagai unsur yang terlibat dalam penanganan siaga bencana kekeringan pada tahun ini. "Ada TNI-Polri, Tagana dan juga dari Dinas Pertanian dalam upaya menjaga ketahanan pangan," kata Purwono.
Purwono juga menjelaskan, status siaga bencana sudah ditetapkan sejak 1 Juni sampai dengan 31 Agustus dan BPBD Kabupaten Gunungkidul sudah menyiapkan air 1.000 tangki air sekitar 5 juta liter untuk mengantisipasi kekeringan.
"Kita siapkan dari BPBD 1.000 tangki air dan sampai saat ini sudah terdistribusi 288 tangki ke lima kapanewon meliputi Panggang, Saptosari, Tepus, Girisubo dan Rongkop," jelasnya.
Purwono mengungkapkan, selain BPBD, melalui Pemerintah Daerah Gunungkidul dari 18 kapanewon ada 13 kapanewon yang memiliki anggaran droping air bersih.
"Dari 1.000 tangki kita perkirakan persediaan cukup sampai bulan Oktober, karena ketika di bulan Agustus berakhir dan kondisi masih seperti ini akan kita perpanjang status siaga bencana," jelasnya.
Rawan kebakaran
Pihaknya mengimbau masyarakat untuk bijak dalam pemakaian air, matikan kran bila tidak perlu, selain itu selama musim kemarau saat ini juga rawan kebakaran.
"Di masa kekeringan ini juga ancaman kebakaran lahan dan permukiman untuk berhati-hati dan hindari pembakaran yang tidak perlu," pesannya.
Hadir pada apel kali ini Forkopimda, Bhabinkamtibmas serta Kepala OPD terkait. (*)