Pemda DIY Beri Penghargaan SPAB

Seluruh warga sekolah harus siap menghadapi berbagai ancaman bencana.

Pemda DIY Beri Penghargaan SPAB
Perwakilan sekolah implementasi SPAB menerima penghargaan pada upacara Peringatan Hari Pendidikan Nasional di Yogyakarta (istimewa)

KORANBERNAS.ID, YOGYAKARTA -- Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) melalui Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga dan Sekretariat Bersama (Sekber) Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB) DIY bersama Yayasan Plan International Indonesia (Plan Indonesia) memberikan penghargaan kepada satuan pendidikan yang telah mengimplementasikan SPAB di provinsi ini.

Penghargaan diberikan langsung oleh Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X pada upacara peringatan Hari Pendidikan Nasional tingkat DIY.

Penghargaan diberikan kepada sekolah yang mengimplementasikan SPAB pada jenjang SD, SMP, SMA, SMK, SLB, dan Madrasah di 5 kabupaten/kota di Provinsi DIY.

Sebanyak 48 sekolah menerima penghargaan SPAB yang secara simbolis diberikan kepada Sembilan perwakilan sekolah. Yaitu, SDN Kejambon 1, SMPN 2 Pakem, Madrasah Muallimat Muhammadiyah Yogyakarta, MA YAPPI Gubukrubuh, SLB Tunas Bakti, SLB Negeri Pembina Yogyakarta, SMK Negeri 1 Tanjung sari, SMAN 1 Samigaluh, SMAN 1 Bantul.

“Penghargaan ini merupakan apresiasi kami kepada sekolah yang telah berusaha secara maksimal untuk menjamin keamanan dan keselamatan warga sekolah terutama peserta didik. Sebagai wilayah yang rawan terhadap bencana, penting untuk dilakukan peningkatan kesiapsiagaan bencana di sekolah agar seluruh warga sekolah dapat menghadapi berbagai ancaman bencana,” ujar Dr Didik Wardaya SE M Pd, Kepala Dinas Dikdipora DIY yang turut hadir dalam peringatan Hari Pendidikan di Lapangan Mandala Krida Yogyakarta, Kamis (2/5/2024).

ARTIKEL LAINNYA: Lulus 100 Persen, 45 Persen Alumni SMK YPKK 2 Sleman Terserap Kerja Sebelum Wisuda

Disebutkan, 48 sekolah yang menerima penghargaan SPAB dipilih melalui proses seleksi, mulai dari seleksi berkas hingga wawancara secara daring oleh tim verifikator yang terdiri dari Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahrga DIY, BPBD DIY, Kantor Kemenag Kanwil DIY, Forum Pengurangan Risiko Bencana, Plan Indonesia, Lingkar dan KYPA.

Adapun kriteria penilaian meliputi kelengkapan dokumen pengurangan risiko bencana seperti kajian risiko, standar prosedur kedaruratan, keberadaan tim siaga, simulasi, inovasi implementasi SPAB, keberlanjutan/kemandirian sekolah dan kerja sama pihak lain pada implementasi di sekolah.

Direktur Eksekutif Plan Indonesia, Dini Widiastuti, menambahkan Plan Indonesia berkomitmen mendukung implementasi SPAB di Yogyakarta melalui Program Provinsi Model SPAB yang diluncurkan sejak September 2022.

“Kami mengapresiasi sekolah yang telah berkomitmen untuk mengimplementasikan SPAB. Hal ini sejalan dengan upaya kami untuk menciptakan lingkungan belajar yang aman bagi anak maupun ekosistem satuan pendidikan di Yogyakarta. Sejak awal implementasi program di Yogyakarta, kami telah melakukan pengembangan indikator SPAB, penguatan keterlibatan kaum muda pada perencanaan, implementasi dan monitoring, hingga penguatan kapasitas Sekber SPAB. Kami berharap apa yang dilakukan sekolah-sekolah di Yogyakarta bisa direplikasi ke provinsi lainnya,” ungkapnya.

Ketua Sekber SPAB DIY, Drs Suhirman M Pd, menambahkan sekolah yang telah mengimplementasikan SPAB diharapkan dapat terus meningkatkan kesiapsiagaannya terutama melakukan simulasi bencana secara terus menerus.

ARTIKEL LAINNYA: UMY Siapkan Dosen Abad 21 dengan Sertifikasi MCE

“Kita harus terus belajar dan berlatih untuk meningkatkan ketangguhan sekolah, karena kita berada di wilayah yang rawan terhadap berbagai ancaman bencana. Ke depan, Sekber SPAB DIY akan terus memantau implementasi SPAB serta menjangkau sekolah lainnya,” ungkapnya.

Direktur Prudence Foundation, Nicole Ngeow, menyampaikan membangun resiliensi komunitas adalah inti dari apa yang kami lakukan di Prudence Foundation. ’Sejak awal, pihaknya telah mendukung program Sekolah Tangguh di seluruh Asia.

“Dengan ancaman krisis iklim dan lingkungan yang semakin meningkat terhadap anak-anak, program Sekolah Tangguh yang bekerjasama dengan Plan Indonesia dan Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga menjadi lebih krusial untuk meminimalkan dampak dan gangguan terhadap pendidikan anak-anak, menjaga keselamatan mereka, dan terus belajar," kata dia.

Sebelumnya, Plan Indonesia, dengan dukungan pendanaan dari Prudence Foundation, perpanjangan tangan Community Investment Prudential melalui Plan International Hong Kong telah mengimplementasikan program provinsi model SPAB di DIY pada September 2022 hingga Maret 2024. Provinsi DIY terpilih sebagai lokasi program karena hampir 3.000 satuan pendidikan berada di daerah rawan bencana. Program ini menyasar 133 sekolah yang mencakup 21.922 peserta langsung program yaitu murid dan tenaga pengajar telah dijangkau untuk mengimplementasikan SPAB.

Melalui program ini juga dikukuhkan Sekretariat Bersama (Sekber) SPAB Yogyakarta dan telah membuat peta jalan atau roadmap SPAB serta mendorong penganggaran daerah untuk implementasi SPAB di 115 sekolah pada tahun 2024. Berbagai capaian ini, telah berhasil membuat Yogyakarta sebagai percontohan implementasi SPAB untuk provinsi lainnya.

ARTIKEL LAINNYA: SMK Kesehatan Binatama Gelar Wisuda, 22 Siswa Magang di Jepang

Pada level nasional, program ini telah meluncurkan modul SPAB yang telah diperbaruimenjadi lebih komprehensif dan menjawab tantangan ancaman becana saat ini. Selain itu, juga mengadvokasikan penggunaan dana BOS untuk keperluan kesiapsiagaan bencana di Satuan Pendidikan.

Muhammad Reysa selaku Program Communication Specialist Yayasan Plan International, Selasa (14/5/2024) menyampaikan Yayasan Plan International Indonesia (Plan Indonesia) Plan International telah bekerja di Indonesia sejak 1969 dan resmi menjadi Yayasan Plan International Indonesia (Plan Indonesia) pada 2017. “Kami bekerja untuk memperjuangkan pemenuhan hak anak dan kesetaraan bagi anak perempuan,” ucapnya.

Plan Indonesia mengimplementasikan aktivitasnya melalui empat program yaitu Perlindungan dan Tumbuh Kembang Anak, Kesehatan dan Agensi Remaja, Ketenagkejaan dan Kewirausahaan Kaum Muda, serta Kesiapsiagaan Bencana dan Respons Kemanusiaan.

Kami bekerja di tujuh provinsi termasuk di Nusa Tenggara Timur, Nusa Tenggara Barat, Sulawesi Tengah, Sulawesi Utara, DKI Jakarta, Jawa Tengah, dan Jawa Barat, dengan target untuk memberdayakan 1 juta anak perempuan. Selain itu, Plan Indonesia juga membina 36 ribu anak perempuan dan laki-laki di Nusa Tenggara Timur. (*)