Cegah Stunting, TP PKK Jatinom Klaten Salurkan Bantuan Non Nutrisi
Saya tinggal di Ngargopuro sudah hampir 25 tahun, sejak anak saya ini masih kecil kalau mau ke WC harus ke rumah nenek.
KORANBERNAS.ID, KLATEN -- Camat Jatinom bersama TP PKK Jatinom menyerahkan bantuan Genting (Gerakan Nasional Orang tua Asuh Cegah Stunting) non nutrisi kepada keluarga Puji Slamet, warga Dukuh Ngargopuro Desa Randulanang Kecamatan Jatinom Klaten, Selasa (27/5/2025).
Bantuan berupa pembangunan jamban tersebut diserahkan secara simbolis oleh Ketua TP PKK Kecamatan Jatinom Ny Agus Sunyata di sela-sela acara Rakor Pembangunan Kependudukan dan Keluarga Berencana dan Penurunan Stunting yang berlangsung di aula Kantor Camat Jatinom.
Hadir dalam acara tersebut, Plt Sekcam Jatinom Dedi Sudarta, Kapolsek Jatinom AKP Suwoto, perwakilan Koramil Jatinom, Koordinator PLKB Jatinom Imron, Technical Assistant Satgas Stunting Dissos P3APPKB Klaten Agung Budi Kuspratama dan kepala desa/lurah se-Kecamatan Jatinom.
Dedi Sudarta mengatakan pelaksanaan acara tersebut didasari pada tingginya kasus stunting di wilayah Kecamatan Jatinom.
Percepatan
Menurut dia, diperlukan percepatan-percepatan seperti program Genting (Gerakan Nasional Orang tua Asuh Cegah Stunting) non nutrisi melalui pembangunan jamban.
"Bantuan jamban dari Pak Camat dan TP PKK di Dukuh Ngargopuro Desa Randulanang nanti Insya Allah dilaksanakan bulan Juni 2025," kata Dedi Sudarta.
Dia berharap upaya penurunan angka stunting dilakukan secara gotong-royong oleh masyarakat, baik perorangan maupun kelompok usaha melalui orang tua asuh bagi warga yang rentan stunting.
Sedangkan Agung Budi Kuspratama mengatakan prevalensi stunting di Kabupaten Klaten masih 20,8 persen atau lebih tinggi dari rata-rata nasional 19,8 persen dan Jawa Tengah 17,1 persen.
Dua metode
Ditanya mengenai prevalensi stunting di Kabupaten Klaten tahun 2024, Dedi Sudarta menjawab ada dua metode yang digunakan.
Pertama, berdasarkan hasil pengukuran di posyandu (penimbangan) 13,3 persen dan kedua, hasil survei oleh Kementerian Kesehatan di mana kategori stunting parah 2,8 persen dan stunting 18 persen sehingga totalnya 20,8 persen.
Usai penyerahan bantuan, Puji Slamet menceritakan sejak dirinya tinggal di Dukuh Ngargopuro Desa Randulanang belum memiliki jamban keluarga sama sekali.
"Saya tinggal di Ngargopuro sudah hampir 25 tahun, sejak anak saya ini masih kecil, kalau mau ke WC harus ke rumah nenek karena rumah kami tidak punya," kata Puji Slamet didampingi anaknya yang sedang hamil. (*)