Pekan Glaukoma Sedunia, RSUP Dr.Sardjito Gelar Pemeriksaan Mata Gratis

KORANBERNAS.ID, YOGYAKARTA--RSUP Dr. Sardjito, Sardjito Eye Center, dan Bank Kornea RSUP Dr. Sardjito menggelar rangkaian kegiatan dalam rangka memperingati Pekan Glaukoma Sedunia yang jatuh pada tanggal 10-16 Maret 2024. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan kewaspadaan masyarakat terkait penyakit glaukoma dan upaya pencegahan kebutaan akibat glaukoma.

Glaukoma adalah penyakit mata yang menyerang saraf penglihatan dan dapat menyebabkan kebutaan secara permanen. Glaukoma sering disebut sebagai "Si Pencuri Penglihatan", karena sebagian besar penderita glaukoma tidak memiliki gejala di awal dan tidak menyadari bahwa mereka menderita glaukoma.

“Glaukoma merupakan penyakit mata yang progresif dan tidak dapat diobati. Oleh karena itu, deteksi dini dan pengobatan yang tepat sangat penting untuk mencegah kebutaan,” ujar dr. Tatang Talka Gani, Sp.M (K), dokter spesialis Divisi Glaukoma RSUP Dr Sardjito, Rabu (6/3/2024).

Menurut dr.Tatang,beberapa faktor risiko yang dapat meningkatkan kemungkinan terjadinya glaukoma antara lain adalah adanya riwayat glaukoma dalam keluarga, adanya penyakit metabolik seperti diabetes mellitus atau hipertensi, penyakit yang menyebabkan penyempitan pembuluh darah otak dan riwayat kecelakaan atau operasi pada mata sebelumnya.

Untuk mencegah keterlambatan penanganan yang berisiko pada kebutaan, dr. Tatang menyarankan masyarakat untuk melakukan pemeriksaan mata rutin. Pada individu yang memiliki riwayat glaukoma dalam keluarga atau memiliki faktor risiko seperti disebutkan di atas, sangat dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan mata rutin minimal 1 tahun sekali.

Pada individu tanpa faktor risiko, pemeriksaan mata rutin bisa dilakukan setiap 2-4 tahun sekali jika berusia dibawah 40 tahun dan setiap 2 tahun sekali jika berusia diatas 40 tahun.

Penderita glaukoma jarang mengalami keluhan, namun perlu diwaspadai jika terdapat kondisi penurunan penglihatan mendadak, mata merah, nyeri pada mata yang menjalar ke kepala, atau adanya mual muntah.

Kondisi ini bisa menandakan terjadinya glaukoma akut dan memerlukan penanganan segera. Pemeriksaan dan tatalaksana yang tepat diperlukan untuk mencegah kebutaan. Dokter Spesialis Mata dapat memberikan tatalaksana mulai dari penggunaan obat anti glaukoma hingga tindakan operasi, sesuai dengan kondisi pasien.

Selain melakukan pemeriksaan mata rutin, dr. Tatang juga menekankan pentingnya menjaga pola hidup sehat untuk mencegah glaukoma.

“Pola hidup sehat meliputi pola makan sehat dan bernutrisi, olahraga teratur, mengurangi konsumsi kafein, menghindari rokok, menjaga berat badan ideal, konsumsi air putih yang cukup dan dengan jeda dan mengurangi konsumsi makanan tinggi garam dan gula,” kata dia.

“Jika terdapat penyakit seperti diabetes mellitus, hipertensi, atau penyakit terkait pembuluh darah, penting untuk melakukan kontrol dan menjalani pengobatan rutin. Jika sudah terdeteksi glaukoma, penting untuk melakukan pemeriksaan dan kontrol seumur hidup,” tuturnya.

Tema Pekan Glaukoma Sedunia yang diangkat tahun ini adalah “Uniting for A Glaucoma-Free World”. Hal ini ditujukan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terkait pentingnya pemeriksaan mata rutin agar dapat mendeteksi glaukoma sedini mungkin, serta perlunya kolaborasi dengan seluruh pelaku kesehatan dalam mencegah kebutaan akibat glaukoma.

Sardjito Eye Center mengadakan kegiatan yang berpusat di RSUP Dr. Sardjito pada tanggal 4-10 Maret 2024. Kegiatan puncak dilaksanakan pada tanggal 10 Maret 2024 di Lobby Gedung Instalasi Rawat Jalan RSUP Dr. Sardjito, berupa kegiatan senam bersama, edukasi mengenai penyakit glaukoma dan pemeriksaan mata terhadap 50 orang calon donor kornea. Kegiatan ini terbuka untuk umum dan gratis. (*)