Pejuang Al Quran Berkumpul di Jogja, Gelar Rakernas Tilawati 2025
Tantangan di depan mata, salah satunya candu gadget yang semakin marak di anak-anak kita, maka butuh kolaborasi bersama stakeholder pemerintahan untuk bisa terus berkembang dan berjaya dalam pembelajaran Al Qur’an,
KORANBERNAS.ID, YOGYAKARTA—Para pejuang Al Quran berkumpul di Jogja untuk menghadiri Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Tilawati 2025. Kegiatan yang berlangsung di Hotel Urban Al Ashri Yogyakarta ini, resmi dibuka dengan penuh khidmat, diawali dengan penyambutan Mahalul Qiyam yang diiringi oleh group sholawat Pesantren Al Fatih Yogyakarta, pembacaan doa oleh mualif metode Tilawati KH. Ali Muaffa, M.Pd, menciptakan suasana yang penuh makna.
Rakernas ini dihadiri oleh 85 kepala cabang (Tilawati) se-Indonesia beserta tamu undangan dari berbagai instansi, termasuk perwakilan dari Kantor Gubernur Yogyakarta, Direktur PAIS Kemenag RI, Kakanwil Kemenag Yogyakarta, MUI Yogyakarta, PWNU, PWMU, BAZNAS DIY, serta beberapa tokoh masyarakat.
Santri dewasa (ibu-ibu) turut memeriahkan acara dengan penampilan kelompok paduan suara yang menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Mars Tilawati secara kompak dan khidmat.
Dr. KH. Umar Jaeni, M.Pd., Direktur Eksekutif Pesantren Al Qur’an Nurul Falah, dalam sambutannya menyampaikan, ia merasa bahagia atas kehadiran para pejuang Al Qur’an dari seluruh Indonesia.
“Semangatnya menggelorakan dakwah Al Qur’an semakin strategis dalam pengembangannya di Indonesia. Belajar Al Qur’an sudah membudaya ratusan tahun di tengah-tengah masyarakat dan tentunya sudah menggunakan berbagai metode. Tantangan di depan mata, salah satunya candu gadget yang semakin marak di anak-anak kita, maka butuh kolaborasi bersama stakeholder pemerintahan untuk bisa terus berkembang dan berjaya dalam pembelajaran Al Qur’an,” ujarnya.
Pemilihan Yogyakarta sebagai lokasi rakernas bukan tanpa alasan. Sejarah dakwah luar biasa dari Kiai Munawir dan Kiai Ahmad Dahlan menjadi inspirasi semangat juang untuk meneruskan dakwah bersama Al Qur’an.
“Terima kasih kami ucapkan untuk semua yang menyukseskan rakernas tahun ini,” tambahnya.
Kepala Biro Kesejahteraan Rakyat Setda DIY Faishol Muslim, S.IP., M.Si., menyampaikan apresiasinya terhadap Pesantren Al Qur’an Nurul Falah dalam mengembangkan pendidikan Al Quran metode Tilawati.
“Saya mengapresiasi pesantren Al Qur’an Nurul Falah dalam mengembangkan pendidikan Al Quran metode Tilawati yang melahirkan generasi emas masa depan,” katanya.
Acara pembukaan secara resmi ditandai dengan penabuhan terbang secara serentak oleh Faishol Muslim, diiringi tepuk tangan yang meriah dari para hadirin.
H. Aziz Syafiuddin, S.Sos.I., M.Si., selaku Kepala Subdirektorat Pendidikan Diniyah Takmilyah dan Pendidikan Al-Quran Kemenag RI, mengajak Metode Tilawati untuk membuat aplikasi berbasis digital guna memudahkan anak-anak Indonesia belajar membaca Al Qur’an.
“Karena tantangannya semakin nyata di era serba ada, yang bisa menyesatkan. Ini sebuah peluang mudah untuk berkolaborasi dengan Kemenag RI,” ujarnya.
Pada hari kedua, setelah usai sholatul lail dan sholat subuh berjamaah, peserta berbagi pengalaman bersama Ustaz H. Muhammad Jazir Asp, Ketua Dewan Masjid Jogokaryan.
“Jangan hanya membangun gedung, tapi tegakkan belajar Al Qur’an dan kemasjidan, agar sholatnya juga tertata. Memobilisasi umat untuk sholat berjamaah, aura sholat berjamaah akan memberikan ketentraman pada masing-masing jamaah. Kembali ke Al Qur’an, kembali ke masjid,” tutur Muhammad Jazir.
Rakernas Tilawati berjalan selama 3 hari, dengan rangkaian seminar, diskusi, musyawarah dan bertadabur ilmi di pesantren krapyak yogyakarta untuk mentransformasikan pendidikan Al Qur’an di era digital menuju Indonesia emas. “Semoga melahirkan program yang menarik untuk memberikan pendidikan yang terbaik kepada generasi emas masa depan,” sambut Asisten Direktur Tilawati Ustaz M. Toha Mahsun. (*)