Pedagang Nasi Penggel Peroleh Berkah, Pesta Rakyat Ngundhuh Mantu Bupati Kebumen

Biaya acara ngundhuh mantu dan pesta rakyat menggunakan uang pribadi Bupati Kebumen.

Pedagang Nasi Penggel Peroleh Berkah, Pesta Rakyat Ngundhuh Mantu Bupati Kebumen
Suasana pesta rakyat ngundhuh mantu Bupati Kebumen, Minggu (15/7/2023). (istimewa)

KORANBERNAS.ID, KEBUMEN -- Pedagang nasi penggel di Desa Pejagoan Kecamatan Pejagoan Kabupaten Kebumen memperoleh berkah dari acara Pesta Rakyat dalam rangka ngundhuh mantu putra sulung Bupati Kebumen Arif Sugiyanto, Agantha Pratama Sugianto Samalangu yang menikah dengan Nurul Saraswati, Minggu (15/7/2023).

"Rasanya tentu senang bisa ikut menyediakan 100 porsi nasi penggel," ujar Ahmad pedagang nasi penggel di Gunungsari Pejagoan, Rabu (19/7/2023).

Dia mendapat pesanan 100 porsi nasi penggel dan sayur penggel. Lima panci ukuran besar habis disantap masyarakat secara gratis.

Berkah yang sama diterima Darwati, penjual nasi bakar di Desa Pejagoan. Dia menerima pesanan 100 porsi nasi bakar  disediakan untuk masyarakat. "Saya bersyukur hari itu mendapat tambahan pesanan dari Bupati," ujar Wati.

Arif Sugiyanto mengungkapkan biaya acara ngundhuh mantu dan pesta rakyat menggunakan uang pribadi. Hal ini sekaligus membantah tudingan masyarakat di sosial media yang menyebut biaya pesanan makanan ke pedagang menggunakan uang camat.

"Itu tidak benar, camat hanya mengkoordinir saja, pedagang-pedagang mana saja yang dipesan makanannya untuk pesta rakyat. karena camat yang tahu wilayah dan masyarakatnya. Pembiayaan dari bupati," kata Arif Sugiyanto.

Pesta rakyat ngundhuh mantu melibatkan pedagang UMKM dan pedagang kaki lima dari 26 kecamatan. Agar semua bisa ikut meramaikan dari Sadang sampai Rowokele. "Jadi yang bilang dibiayai camat, itu tidak benar, bisa tanya langsung ke para camat," ujar bupati.

Arif Sugiyanto memastikan pada acara ngundhuh mantu keluarga tidak menerima hadiah atau sumbangan dalam bentuk apapun. "Jangankan minta makan sama camat, pergantian jabatan pun itu ada tarikan uang. Kalau ada yang tidak suka, ya biarkan saja," kata Arif Sugiyanto. (*)