Pedagang Bakso Deklarasi Dukung Pasangan Cabup

Pedagang Bakso Deklarasi Dukung Pasangan Cabup

KORANBERNAS.ID, BANTUL -- Paguyuban pedagang bakso, mie ayam  dan  soto (Padmiso) Kabupaten Bantul mendeklarasikan dukungan kepada pasangan calon bupati (cabup) dan calon wakil bupati Drs H Suharsono - H Totok Sudarto MPd atau pasangan Noto yang maju Pilkada 2020 Kabupaten Bantul.

Deklarasi yang dilakukan Minggu (31/8/2020) itu dipimpin Ketua Timses Noto, Arif Iskandar, di warung bakso Pak Agus Jedigan Pasutan Desa Trirenggo Bantul. Acara tersebut dihadiri Suharsono yang juga bupati  incumbent.

“Kami memberikan dukungan kepada Pak Harsono untuk menjabat bupati kembali tentu dengan pertimbangan. Di antaranya selama menjabat, kami pedagang merasa diayomi dan diperhatikan keberadaan kami,” kata Panut, Ketua Padmiso, kepada koranbernas.id di lokasi.

Padmiso yang anggotanya hingga saat ini tercatat 400-an orang berharap kelak ketika Suharsono terpilih kembali para pedagang tetap diperhatikan dan diayomi sehingga merasa tenang berjualan.

Panut yang membuka warung bakso di barat RSUD Panembahan Senopati itu menyampaikan harapannya Padmiso bisa memiliki kpperasi supaya para pedagang semakin mudah mengakses permodalan guna meningkatkan usaha mereka.

Arif Iskandar mengatakan semua pendukung Noto termasuk Padmiso dilarang menjelekkan pihak lain. “Kita harus fokus pemenangan pasangan yang kita dukung. Waktu pencoblosan tinggal 101 hari lagi yakni tanggal 9 Desember 2020. Terima kasih atas dukungan yang diberikan. Pak Harsono saat menjabat bupati memberikan segalanya bagi Bantul dan mendapat 31 penghargaan tingkat pusat hingga daerah,” katanya.

Begitu pula Pendapatan Asli daerah (PAD) meningkat dari sebelum menjabat Rp 12 miliar per tahun setelah jadi bupati saat ini PAD Bantul menjadi Rp 35 miliar.

Suharsono mengatakan para pedagang dipersilakan mencari rejeki di Bantul hanya saja harus taat protokol kesehatan, selalu mengenakan masker, mencuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir serta menjaga jarak.

“Silakan berjualan. Pasar saya buka, obyek wisata juga saya buka, dengan catatan patuhi protokol kesehatan. Jika tidak saya buka, masyarakat sulit mencari rejeki, misalnya pedagang di obyek wisata,” katanya.

Menurut Harsono, dirinya memang bertekat menjadikan rakyat sebagai prioritas pengabdian. “Saya itu anak cuma dua orang dan sudah mentas semua, mau cari apa lagi? Ya saya hanya ingin hidup saya bermanfaat bagi rakyat Bantul, tanah kelahiran saya,” kata pensiunan polisi asal Beji Jetis tersebut. (sol)