PDAM Menepati Janji, Libur lebaran Air Tidak Mati

Direktur PDAM Purworejo Hermawan Wahyu Utomo berkomitmen memberikan pelayanan terbaik.

PDAM Menepati Janji, Libur lebaran Air Tidak Mati
Direktur PDAM Purworejo Hermawan Wahyu Utomo. (wahyu nur asmani ew/koranbernas.id)

KORANBERNAS.ID, PURWOREJO -- Perumda Air Minum (PDAM) Tirta Perwitasari Kabupaten Purworejo Jawa Tengah menepati janji kepada konsumen, selama libur panjang Idul Fitri 1445 Hijriah, air PDAM tidak mati.

Direktur PDAM Purworejo Hermawan Wahyu Utomo mengatakan pihaknya berkomitmen memberikan pelayanan terbaik untuk konsumennya.

'Kami berusaha memberikan pelayanan kepada konsumen agar selama libur Idul Fitri 1445 H, air PDAM tidak mati sehingga bisa memenuhi kebutuhan masyarakat,” ujarnya kepada koranbernas.id, Jumat (19/4/2024), di kantornya.

Sebulan sebelum lebaran pihaknya sudah menguras semua sumur dan selama libur lebaran melarang pegawai struktural pergi keluar kota. “Agar sewaktu-waktu ada kendala lapangan bisa segera mengatasi, juga saat malam takbiran kami rapat koordinasi untuk memberikan pelayanan terbaik," terang Hermawan.

Meskipun begitu, menurut Wawan, sapaan akrabnya, ada beberapa keluhan pelanggan namun bisa segera teratasi.

Rapat koordinasi pelayan PDAM Purworejo pada malam takbiran Idul Fitri 1445 Hijriah. (istimewa)

"Komplain sebelum Salat Id berlangsung datang dari Cangkrepkidul, sumber masalahnya adalah perpipaan yang berada di jembatan gantung Kelurahan Borowetan Kecamatan Banyurip. Pipa tersebut tertanam di dasar sungai, air dari dataran turun ke dasar sungai lalu berjalan naik lagi, jadi berat karena beban harus naik terlebih dahulu, saat pemakaian tinggi, maka air menjadi tidak merata menggalir ke setiap pelanggan," jelasnya.

Ke depan, PDAM Purworejo akan menempel pipa di jembatan, menunggu sampai waktu perawatan jembatan tersebut selesai.

Pihaknya selalu merespons cepat sehingga keluhan pelanggan segera teratasi. Selain itu, ada keluhan dari perantau Kalimantan asal desa Banyuasin Kecamatan Loano mengeluhkan air mati.

Dia menjelaskan komplain di Desa Banyuasin berasal dari pelanggan yang berada di pegunungan. “Dulu pas mau pasang karena elevasi (ketinggian) maka kami sertai dengan perjanjian dengan konsumen,” kata dia.

ARTIKEL LAINNYA: PDAM Purworejo Kerja Sama dengan Kejari di Bidang Hukum Perdata

Untuk mengatasi komplain dari Desa Banyuasin, Wawan memerintahkan Kepala Cabang Loano mendatangi konsumen, membawa surat pernyataan karena konsumen berada di ketinggian maka siap menyalakan air malam hari.

Menurutnya, setelah bertemu dengan pembuat pernyataan (orang tua) dan anaknya perantau Kalimantan, barulah ada titik temu.

“Warga setempat pasti tahu sejarah, kenapa hanya bisa menyala di malam hari. Kalau dipaksakan air menyala di siang hari, akibatnya pelanggan di bawah akan terganggu. Kondisi tersebut juga dialami pelanggan di lereng Gunung Tugel Kutoarjo,” ungkapnya.

Cara lain adalah mengimbau pelanggan menampung air terlebih dahulu pada malam hari. Pihaknya melakukan sosialisasi melalui sosial media agar pelanggan menampung air di malam hari. (*)