Panorama Indah Desa Kedunglo Purworejo Dipoles Jadi Obyek Wisata

Terdapat sungai berbatu yang airnya jernih serta tebing menjulang dengan jalan berkelok.

Panorama Indah Desa Kedunglo Purworejo Dipoles Jadi Obyek Wisata
Lokasi Pembangunan embung dan wisata air Desa Kedunglo Purworejo. (wahyu nur asmani ew/koranbernas.id)

KORANBERNAS.ID, PURWOREJO -- Desa Kedunglo Kecamatan Kemiri Kabupaten Purworejo Jawa Tengah memiliki panorama indah. Terdapat sungai berbatu yang airnya jernih. Sungai tersebut merupakan tempuran atau tempat bertemunya tiga aliran sungai.

Di sekitar sungai menjulang tebing dengan jalan berkelok penuh tantangan. Menuju lokasi sungai itu jalan yang harus dilalui pun penuh tantangan yang menguji keberanian.

Melihat aset tersebut Pemerintah Desa (Pemdes) Kedunglo Kecamatan Kemiri berniat mengemasnya menjadi destinasi wisata, untuk rafting, off-road, trail bahkan untuk wisata religi.

Tanah GG (Government Ground) atau tanah pemerintah alias tanah tidak bertuan yang berada di tepi Sungai Medono itu akan dijadikan sebagai tempat wisata yang menarik. Bahkan pada lokasi tersebut Pemdes Kedunglo sedang membuat embung serta fasilitas wisata.

Sumartono selaku Kasi Kesejahteraan Bidang Pemberdayaan Desa Kedunglo saat ditemui di lokasi pembuatan embung mengatakan pembangunan infrastruktur itu menggunakan dana desa.

Kasi Kesejahteraan, Bidang Pemberdayaan Desa Kedunglo Purworejo, Sumartono. (wahyu nur asmani ew/koranbernas.id)

“Rencana membuat Wisata Desa Kedunglo terletak di tanah GG dan tanah desa Kedunglo, di tanah desa yang sudah dibeli dari tanah masyarakat, lumayan luas, satu hektar ada," ujar Sumartono.

Disampaikan, selain membuat embung dengan anggaran Dana Desa tahun 2024 senilai Rp 75 juta di lokasi itu juga akan dibangun sarana olahraga yaitu track trail atau off-road dan gedung olahraga.

Berbagai fasilitas seperti wahana wisata air dan taman serta ruang UMKM juga akan dibangun untuk melengkapi rencana pembuatan tempat wisata di lokasi itu.

“Embung luasnya sekitar 1.000 meter persegi, dikerjakan secara bertahap, sementara ini memakai dana desa.Selanjutnya mungkin ada dana-dana lain dari pemerintah, kita akan mengajukan aspirasi, investor juga bisa masuk ke sini, kita terima kalau kita sama-sama mendukung untuk kemajuan Desa Kedunglo,” jelasnya.

Obyek wisata itu terletak di dua lokasi yang berbeda dan terbelah oleh Sungai Medono. Sebelah timur sungai masuk wilayah RT 2 RW 5 sedangkan barat sungai wilayah RT 1 RW 3.

Pasang bronjong

Untuk mendukung kelancaran pembuatan tempat wisata, Pemdes Kedunglo saat ini sedang menyelesaikan pemasangan bronjong atau talud pada kanan dan kiri Sungai Medono.

“Ini sudah lama dimulai dengan pemasangan bronjong atau talud, per tahun sudah dianggarkan oleh Pemdes, yang sebelah timur hampir selesai. Tahun depan sebelah barat sungai. Tahun depan juga akan dibangun jembatan sebagai penghubung dua lokasi itu,” ujarnya.

Menurutnya, warga di sekitar lokasi sangat mendukung rencana pembangunan tempat wisata. Harapanya bisa menjadikan Desa Kedunglo maju dan keberadaan wisata juga bisa menambah pendapatan keuangan desa serta mensejahterakan masyarakat sekitar.

Dia berharap masyarakat mendukung pembangunan tempat wisata dan bersama-sama memperjuangkan rencana serta mewujudkan mimpi untuk bisa memiliki tempat wisata yang bagus, sehingga Desa Kedunglo bisa menjadi lebih maju.

“Ini program dari Pak Kepala Desa, Misroni, dan nantinya pengelolaan akan ada Pokdarwis yang dibentuk dari warga sekitar, baik itu dari unsur RT, RW, Karang Taruna yang bisa bersama-sama mengelola dengan pihak desa,” jelasnya.

Wisata religi

Selain keindahan panorama, Desa Kedunglo ini juga berencana mengemas wisata religi petilasan Walisongo yaitu Sunan Kalijaga dan muridnya yaitu Sunan Geseng.

"Pada bulan Muharram ada acara nyadran di petilasan Sunan Kalijogo dan Sunan Geseng. Kami sediakan 800 hingga 1.200 tumpeng untuk acara Nyadran tersebut, biasanya dihadiri ribuan orang untuk ngalab berkah," ujar Misroni, Sabtu (8/6/2024).

Menurutnya, saat Bupati Purworejo Kelik Sumrahadi menjabat, yang bersangkutan selalu hadir pada acara Nyadran di Desa Kedunglo. Sampai sekarang tradisi Nyadran selalu dihadiri Bupati Purworejo. (*)